Mohon tunggu...
Nur Laili Rahmawati
Nur Laili Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

build your world by writing, then you will find miracles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Diam Akupun Rindu

17 Januari 2023   14:25 Diperbarui: 17 Januari 2023   14:42 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denting jam yang perlahan menghiasi sunyinya waktu

Seakan menghentikan detak jantung dalam kungkungan bisu

Riuhnya suasana mengalirkan sendu yang kian membiru

Menawanku dalam rasa yang terendap semakin pilu

 

Menatap bayangmu dari balik jendela

Menyisakan resah yang kian menyesakkan dada

Ketika rindu yang tercipta tak lagi menjadi candu yang nyata

Hanya menghadirkan sebongkah luka yang kian berpendar lara

 

Aku hanya sebentuk titik dalam cerita

Tak mampu menjadi koma yang menyuguhkan banyak rasa

Apalagi menawarkan indahnya pelangi dalam sebentuk tanda petik

Atau menyisakan sepenggal mentari yang menjadi penerang dalam tanya

 

Aku hanya sepotong hati dalam fatamorgana

Adaku sering kali kau anggap seakan tak pernah ada

Aku hanya sebutir debu yang menghiasi cakrawala

Yang kian menghablur dalam selasar rasa yang tanpa cela

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun