Rinduku terjebak dalam dekapan memori
Selaksa memainkan biduk catur cinta dalam sepinya hati
Mengurai kerinduan pagi akan hadirnya sang Mentari
Ketika cinta yang kini kumiliki hadir tanpa spasi
Secarik resah kembali menyapaku
Menghiasi lembaran-lembaran yang kian sendu
Melukiskan sketsa rindu yang semakin menyeruak dalam kalbu
Menawanku dalam rindu yang kian menghias pelupuk mataku
Merajuk rindu itu yang kini aku alami
Mengenang rasa yang pernah singgah dan kini hanya menyisakan memori
Tak lagi menjadi candu yang menjadi penawar ketika tanyaku tak lagi terjawab
Hingga rela aku memilih berpisah daripada harus tenggelam dalam resah yang kian membuncah