Rutinitas Pagiku Setiap Rabu Sebelum Mata Kuliah Ilmu Dakwah Hingga Selesai

Menjadi mahasiswi sekaligus anak asrama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberi pengalaman yang unik sekaligus teratur. Setiap hari dimulai sejak dini hari, ketika sebagian besar orang mungkin masih terlelap. Aku biasanya bangun menjelang azan Subuh, lalu segera bersiap menuju masjid untuk salat Subuh berjamaah bersama teman-teman sesama penghuni asrama. Suasana pagi yang tenang, udara segar, dan lantunan doa membuat hati terasa damai.

Usai salat, aku membaca Surah Al-Waqi’ah bersama-sama. Ini sudah jadi rutinitas kecil yang menenangkan semacam momen refleksi diri sebelum aktivitas padat dimulai. Biasanya aku membaca sampai sekitar jam 5 pagi. Tak lama kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan “morning class” program khas di asrama yang diadakan sampai pukul 6 pagi. Di sini, kami bisa saling berbagi wawasan atau mendapatkan materi tambahan seputar keislaman dan ilmu-ilmu umum lainnya.

Setelah morning class selesai, aku segera kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke kampus. Biasanya pukul 6 lebih sudah mulai ganti baju, dandan secukupnya, dan berkemas. Aku usahakan sudah rapi dan siap berangkat paling lambat jam 7 pagi. Dalam perjalanan menuju kampus, aku sempatkan mampir untuk membeli sarapan, terkadang roti, terkadang bubur, tergantung mood dan dompet, hehe. Sesampainya di kampus, aku sempatkan makan dulu sebentar sebelum mata kuliah Ilmu Dakwah dimulai pukul setengah delapan.

Kelas berlangsung selama dua jam, dari pukul 07.30 hingga 09.30. Dalam kelas kami membahas tentang konsep dakwah dalam Islam, bagaimana menyampaikannya dengan cara yang santun, dan peran mahasiswa dalam menyampaikan nilai-nilai Islam secara relevan di masyarakat. Materinya terasa dekat dengan kehidupan, apalagi untuk diriku yang tinggal di lingkungan yang aktif secara sosial dan keagamaan.

Duduk di kelas sambil sesekali menyimak diskusi teman-teman dan penjelasan dari dosen pengampu membuatku belajar banyak bahwa dakwah bisa dilakukan lewat banyak cara bukan cuma lewat kata, tapi juga lewat sikap. Hari-hari seperti ini membuatku merasa belajar bukan hanya soal akademik, tetapi juga soal menjadi manusia yang bermanfaat.