Mohon tunggu...
Sam Nugroho
Sam Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Notulis, typist, penulis konten, blogger

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dukungan Vokasi Ciptakan Peluang Kualitas SDM Indonesia Mumpuni

4 Januari 2019   23:16 Diperbarui: 5 Januari 2019   01:14 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Vokasi di Indonesia (dok. Media Indonesia)

Sekolah vokasi adalah pendidikan keahlian setara dengan politeknik. Pada dasarnya pendidikan yang lebih berorientasi pada penerapan ilmu. Lulusannya harus berkompeten dan terampil dalam bekerja. 

Begitu juga dengan para pengajarnya, harus memiliki sertifikasi profesi. Model pembelajaran sekolah vokasi berbeda dengan sistem pendidikan akademik seperti jenjang Sarjana, Magister atau Doktor. 

Jika pada pendidikan akademik menekankan ilmu pengetahuan, sekolah vokasi menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih driven atau terarah. Menurut data Kemenristekdikti, pendidikan vokasional di Indonesia terdiri dari 1.365 lembaga pendidikan, di antaranya 1.103 akademi kejuruan dan 262 politeknik.

AHM Astra di Sumut (ekonomi.kompas.com)
AHM Astra di Sumut (ekonomi.kompas.com)
Pendidikan vokasi di Indonesia hanya 16 persen dari seluruh institusi pendidikan yang ada di tanah air. Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan negara China/ Tiongkok, dimana 56 persen perguruan tingginya merupakan pendidikan vokasi. 

Pada intinya, sekolah vokasi diarahkan untuk mencetak lulusan yang siap bekerja sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini. Oleh sebab itulah sekitar 70 persen dari isi program pembelajaran merupakan praktik di industri.

Peran pemerintah Indonesia terkait Pendidikan Vokasi

Politeknik Ketenagakerjaan (sumber: GNFI)
Politeknik Ketenagakerjaan (sumber: GNFI)
Sebut saja Kementerian Perindustrian RI sebagai lembaga pemerintah yang telah banyak memiliki sekolah vokasi. Kementerian ini membangun sebanyak 9 SMK, 9 politeknik, dan 1 akademi komunitas. Untuk menjamin kualitas lulusan SDM yang siap kerja, sekolah vokasi membangun sistem link and match antara sekolah dengan industri. Belum lagi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah mendirikan Politeknik Ketenagakerjaan. 

Sebagai tambahan Politeknik Ketenagakerjaan memiliki tiga program studi yaitu; Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Program Studi D4 Relasi Industri, dan Program Studi D3 Manajemen Sumber Daya Manusia.

Langkah Kemnaker dalam Memasifikasi Program Vokasi

Program Vokasi Kelistrikan di SMK ORA et LABORA
Program Vokasi Kelistrikan di SMK ORA et LABORA
Sebelumnya, Kemnaker RI telah menjadikan pelatihan vokasi sebagai program prioritas yang tentunya akan lebih masif agar tercipta bibit SDM Indonesia yang berkualitas. Seiring dengan revolusi industri jilid keempat (industry 4.0) dan berkembangnya teknologi digital, persaingan bisnis dan pembangunan yang semula banyak bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam kini telah bergeser pada persaingan pada penguasaan teknologi informasi (ICT) dan kompetensi angkatan kerja. Di sinilah pentingnya investasi Sumber Daya Manusia. 

Sumber daya alam akan cepat habis dieksploitasi belum lagi munculnya ragam problematika terutama lingkungan. Berbeda dengan investasi SDM yang tidak terbatas dan terus bertumbuh dengan dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun