Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perkenalkan Namaku Nara Isvhara; Kisah Yoga dan Budha

26 Mei 2021   11:15 Diperbarui: 26 Mei 2021   11:39 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lakum dinukum waliyadin, untukmu keyakinanmu untukku keyakinanku. 

Artinya silakan saja seuai keyakinan, meskipun dalam hal ini fundamental Yoga dan Budha memang berbeda. 

(4) Yoga Asanas Fisik

 Pembaca  mungkin bertanya-tanya mengapa asana atau asanas  tidak terdaftar di bawah latihan. Jawabannya sederhana dan lugas: asana bukanlah latihan, melainkan batin. Kami menyebutnya batin karena pengaruhnya pada tubuh bagian dalam, organ dalam, kelenjar dan terutama cakra jauh lebih penting daripada pengaruhnya terhadap otot dan persendian.

Di Barat kita telah menyamakan istilah "yoga" dengan postur yoga, tetapi pada kenyataannya mereka hanya membentuk sebagian kecil - meskipun penting - bagian dari keseluruhan sistem. Istilah yoga sebenarnya menyiratkan seluruh cara hidup dengan postur yoga sebagai salah satu dari banyak aspeknya.

Dalam bahasa Sanskerta, postur yoga disebut asana. Asana berarti "postur tubuh yang menghasilkan kenyamanan fisik dan ketenangan mental".


Asanas, bila dipraktekkan dengan jumlah pengulangan tertentu dan ditahan untuk jangka waktu tertentu, mempengaruhi kelenjar, saraf, otot, dan semua organ tubuh. Ada banyak manfaat jasmani, tetapi pengaruh yang paling penting ada pada pikiran. 

Praktik asana memberi tekanan pada kelenjar endokrin dan ini menghasilkan regulasi hormon yang disekresikan dari kelenjar tersebut. Hormon terkait erat dengan emosi kita dan keseimbangan emosional yang dihasilkan memfasilitasi konsentrasi.

Jadi meskipun asanas, atau postur yoga mengencangkan otot, meningkatkan kelenturan dan memperbaiki postur melalui penyelarasan, yang lebih penting karena dampaknya pada kelenjar endokrin, mereka menyeimbangkan sekresi hormon dan dengan demikian memulihkan kesehatan psikis dan emosional. 

Itulah mengapa penekanannya bukan pada kekuatan eksekusi, tetapi pada posisi yang tepat, pernapasan yang tepat dan aliran gerakan yang tenang, tetapi terus-menerus, yang pada gilirannya memberikan tekanan pada kelenjar dan organ dalam yang relevan. Jadi, dalam yoga Rajadhiraja, sebagai contoh salah satu nama gerakan yoga,  seseorang tidak hanya mengembangkan kekuatan dan kelenturan, tetapi juga mencapai perasaan sejahtera secara umum.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun