Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pojok Budaya di Volendam

22 April 2021   18:26 Diperbarui: 22 April 2021   20:36 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sudut kota Volendam (foto: wikipedia.com)

Suatu ketika di Volendam saya beruntung bisa ke sana. Desa nelayan yang mewartakan view pantai yang sebenarnya ya harusnya sama dengan kampung nelayan di Lamongan, Madura, atau Kenjeran Surabaya. Senang melihat Volendam, sedih membandingkan situasi kampung nelayan yang sampai saat ini kapalnya nelayan di Lamongan ya sama dengan ketika zaman Majapahit. Tidak berkembang dengan teknologi fisheries, atau nelayan jadi pengusaha ikan kelas kakap. 

Di Volendam, bahkan baju-baju gaya nelayan jaman baheula juga laku untuk foto-foto. Saya memasuki kawasan itu dan karena ingusan jarang traveling, maka yang dicari adalah spot-spot foto yang menarik. Lha kok ada studio foto dan banyak bekas-bekas tulisan berbahasa Indonesia. Termasuk ada juga tulisan dari keluarga Cendana yang sempat mampir di Volendam dan foto-foto di studio itu. Ya akhirnya saya pun dengan gerombolan Surabaya juga foto biar ada kenangan di Volendam. Karena tidak ada ibu-ibu di antara kami, kami pun memaksa dengan halus agar pemilik studio ikut foto bersama kami. 

Lha kok ya mau... Hehehe... alhamdulillah jadilah foto keluarga palsu kami di studio itu. Yang asli nonik Belanda ya yang pemilik studio itu. 

NASI GORENG DITIMBANG 

Volendam adalah sebuah desa di Belanda Utara di Belanda, di kotamadya Edam-Volendam. Kota ini memiliki sekitar 30.000 -an penduduk  dan kembar dengan Coventry.

Awalnya, Volendam adalah lokasi pelabuhan Edam di dekatnya, yang terletak di mulut teluk di Belanda. 

Pada 1357, penduduk Edam menggali kanal yang lebih pendek ke Zuiderzee dengan pelabuhannya sendiri yang terpisah. Ini menghilangkan kebutuhan akan pelabuhan asli, yang kemudian dibendung dan digunakan untuk reklamasi lahan. 

Para petani dan nelayan lokal menetap di sana, membentuk komunitas baru Vollendam, yang secara harfiah berarti 'bendungan yang diisi'. Pada awal abad ke-20, tempat ini menjadi semacam tempat peristirahatan seniman, dengan banyak seniman yang bertiwikrama bersemedi untuk berkarya. 

Picasso dan Renoir bahkan pernah menghabiskan waktu di sini. 

Mayoritas penduduknya adalah penganut Gereja Katolik Roma, yang sangat terkait dengan budaya desa. Secara historis, banyak misionaris dan uskup besar di Volendam. Padahal perlu diketahui bahwa Belanda lebih banyak Kristen Protestan ya saat ini.

Namun di Volendam, setelah era wisata dan modernitas di semua bidang, agama yang ada sebagian hanya menjadi cerita.  Ya memang bebas dalam beragama di mana-mana di daratan eropa. 

Yang mau khusuk silakan, yang mau wisata jalan-jalan menikmati view desa nelayan ya udah jalan-jalan saja. 

Jangan jangan semua ada darah Belanda (dokpri)
Jangan jangan semua ada darah Belanda (dokpri)
Saat ini ada kapel Our Lady of the Water, yang terletak di taman desa. Ada juga yang beribadah, namun lebih banyak yang menjadikannya sebagai sebuah situs budaya.

Saya mencari-cari makan berpencar dengan teman-teman. Biar bisa bayar sendiri sendiri, sebab saling sungkan kalau barengan. Barengan kalau pas minum-minum atau makan resmi lunch atau dinner. Nah, saya menemukan nasi goreng sea food yang tampilannya penuh pesona.

NAmun, belinya ditimbang dengan gram-graman. Aduhh.... per gramnya bisa mencapai 70 an ribu rupiah, alias mihil bagi orang yang pelit bin medit bin itungan kayak traveler gaya saia ini yes.. hehehe...

Beli makanan selalu dikonversi ke rupiah, menyiksa namun begitulah yang sering terjadi.

Ya singkat cerita saya beli ya hanya sekian gram,lupa, namun rasanya memang enak bangetttt.... Seafoodnya terasa..


Alhamdulillah... sekian tahun berikutnya anak saya kok ya katut ke Volendam dalam program student exchange dengan Belanda - Indonesia lewat jalur kota Yogyakarta. 

Bagi anda - anda yang kepingin ke sana, saya doakan terkabul dan tetap sehat kuat barokah menjalankan puasa di Ramadhan in. 

Dan saya sedang membayangkan bagaimana caranya Lamongan, Madura, Kenjeran Surabaya punya corak kampung nelayan yang modern dan banyak dikunjungi turis kayak Volendam ini. (22.04.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun