Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kedaireka, Inovasi Kemendikbud, dan Kampus Merdeka

4 Februari 2021   19:24 Diperbarui: 4 Februari 2021   21:37 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolaborasi diperlukan antara PT dan Industri dengan jembatan Kedaireka Dikti (Dokpri) 

Dulu, dikenal adanya link and match. Kesesuaian antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Harapannya, agar pendidikan tinggi tidak menjadi menara gading yang jauh panggang dari api dengan praktisi, sehingga idealnya pendidikan akan terkait dengan dunia kerja.

Digelar dalam acara webinar (04/02/2021) pukul 13.00 - 15.00 yang mempertemukan tidak kurang dari 800 pimpinan perguruan tinggi swasta nasional, acara menarik perhatian atas nomenklatur baru yang dikenalkan oleh Dirjen Dikti, Prof M. Nizam.  Nomenklatur itu bernama kedaireka, yang kalau diterjemahkan secara awam adalah pusat kreasi dan inovasi, reka-reka berbasis ilmu teknologi terbarukan. 

Launching perdana platform Kedaireka ini sendiri pada tanggal 7 Desember 2020 yang lalu. 

Menurut Prof Dr. Nizam yang juga guru besar di Universitas Gadjah Mada sebelum ditugaskan sebagai Dirjend Dikti,  platform Kedaireka merupakan sebuah upaya dalam meningkatkan kreativitas pada perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kerja. Artinya adalah sebuah upaya untuk menge-link-kan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Menurut Nizam,  karena tanpa adanya sinergi antara dunia kerja dan pendidikan tinggi maka akan terjadi tautan yang hilang (broken link).

Istilah tautan yang hilang ini disebabkan banyaknya teknologi digital, yang bisa jadi diajarkan di perguruan tinggi namun masih banyak membutuhkan pengembangan dalam dunia kerja. Termasuk, perlunya banyak inovasi dan kreasi para dosen dan mahasiswa, untuk mencipta kreasi produk sesuai yang dibutuhkan dunia industri.

Memacu dan memicu inovasi melalui Kedaireka (Dokpri) 
Memacu dan memicu inovasi melalui Kedaireka (Dokpri) 

PLATFORM DALAM KAMPUS MERDEKA 

Kedaireka adalah platform untuk membangun optimisme antara dunia kerja yang memiliki berbagai masalah dan kebutuhan, dan dapat bertemu dengan dunia pendidikan tinggi yang memiliki berbagai solusi untuk masalah tersebut, demikian menurut Prof. Nizam. Usulan-usulan program yang dilatarbelakangi semangat inovasi, kreasi, teknologi, akan didukung dengan dana yang sangat besar sehingga titik temu antara perguruan tinggi dengan industri dapat terjadi. Perguruan tinggi akan semakin produktif dalam riset dan inovasi, yang bukan sekedar akan berakhir di library, namun juga bermanfaat di dunia industri. 

Bagaimana di STIAMAK Barunawati Surabaya? Sebagai ilustrasi, jauh sebelum program Kedaireka, kampus yang berciri khusus bisnis kepelabuhan ini sudah menjalin relasi intensif dengan dunia industri, khususnya yang terkait dengan shipping dan port management. Baik di dalam negeri,maupun di luar negeri. Jadi, dengan Kedaireka dan Kampus Merdeka, adalah dorongan positif bagi STIAMAK untuk semakin percaya diri dalam kancah industri dan akademisi. 

Sementara itu, keterkaitan Kedaireka dengan Kampus Merdeka dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun