Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pilih Bekam atau Donor Darah?

23 Januari 2021   19:22 Diperbarui: 24 Januari 2021   17:22 5233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jarum, alat, terapis, harus steril dalam bekam (foto: potretriau.com)

Sebagian orang senang bekam. Baik bekam kering, hanya dikop namun darah tidak keluar. Ada juga bekam basah, tubuh misal kepala, punggung, kaki, dan lainnya dikop, lantas dicucuk cucuk jarum, lantas darah dikumpulkan dengan kop ulang. 

Bagi yang kuat, rasanya nyaman dan kepala terasa ringan setelah bekam. Tekanan darah tinggi, asam urat, kolesterol, dikatakan bisa diatasi dengan bekam.

Migren, sebagian juga bisa diatasi dengan bekam. Darah sumber kepala pusing, dikop dan dibekam sehingga keluar.. maka kepala terasa kemepyar, ringan, entheng, enak.

Itu sisi positif bekam. Bekam dapat dikatakan sebagai metode efektif mengeluarkan darah kotor, yang menggangu syaraf atau kesehatan tubuh kita. 

Sisi lainnya, seperti yang saya pernah rasakan, lama-lama kok sakit perih pedih karena bakdo bekam, ada umbul-umbul atau butiran-butiran seperti uap yang mlethis atau seperti bunyi plastik ditusuk jarum. Rasanya pedih. Pak tukang bekam bilang, itu tandanya kadar gula mulai naik. Wah, dulu awal-awal bekam aman-aman saja, setelah bekam kok malah nyeri pedih sakit. Bisa karena keseringan, atau mulai tidak cocok.

Namun ya tetap ada juga sebagian  yang terus melakukan bekam. Dan nyaman. Ya ini bisa cocok cocokan, kayak herbal ada yang cocok, ada juga yang tidak. 

Dalam sejarahnya, bekam adalah cara Rasulullah Muhammad SAW untuk mengeluarkan racun dari dalam darah. Juga untuk menjaga kesehatan.

Mengapa tidak Donor Darah?

Inspirasi donor ini justru ketika saya mengobrol dengan keluarga. Di mata saya, donor darah itu seperti menyakitkan. Ditusuk jarum, darah mengucur lewat pipa selang plastik selama sekian menit, dan seterusnya.

"Tapi tidak sesakit kalau dibekam, nyeri dan perih, "sahut keluarga saya. Saya lantas berpikir dalam perspektif lain. Kalau bekam, darah pasti dibuang ke lobang sampah. Kalau donor darah, darah digunakan untuk kemaslahatan masyarakat yang membutuhkan. Bahkan, jika genting, darah adalah vital.

Jadi, akhirnya saya putuskan donor darah. Rupanya ada kartu anggota, dan ada kitir tanda berapa kali kita mendonorkan darah. Namun karena saya donor lintas kota, di Banjarmasin, Di Surabaya, dan di Yogyakarta sampai Bantul, maka kitir itu tidak segera penuh. 

Nah, alhamdulillah pada tanggal 23 Januari 2021 ini di salah satu unit PMI, saya dinyatakan penuh 10 X donor, dan mendapatkan piagam. Bukan piagam juara lah ya... ada di dinding yang pegang rekor sampai 400an kali, dan seterusnya. Namun bagi saya, piagam donor 10 x ini untuk memacu saya bismillah... untuk donor seumur hidup selama mampu.

Di tengah pandemi, donor plasma juga sangat diharapkan yakni donor dari orang yang pernah kena covid19 dan sembuh. Darah akan digunakan untuk pasien dan atau klien yang membutuhkan untuk kekebalan dari covid19. Dan saat ini banyak dicari lho.. makanya bagi anda yang pernah kena covd19 dan sembuh sehat, itu juara yang dicari para dokter untuk menyembuhkan pasien yang lain. 

Donor darah di tengah pandemi tetap aman (Foto: kompas.com
Donor darah di tengah pandemi tetap aman (Foto: kompas.com

Makan Jadi Enak

Bagi yang sudah sebagai donor, anggaplah kisah saya ini sekedar cerita donor pemula. Namun bagi yang ragu-ragu dan belum sebagai donor, segeralah donor darah. 

Kalau kita sudah dijadikan donor, maka dapat dipastikan darah kita sehat. Sebab, selain ada isian yang self asesmen menyatakan kita sehat, jejak travel juga ditelusuri, juga darah kita dicek ulang termasuk tekanan darah dan riwayat obat yang masuk ke dalam tubuh.

Anehnya, bakdo donor saya jadi merasa lapar dan makannya jadi enak bangedd..., Silakan buktikan kalau tidak percaya.

Jadi, donor darah itu justru menyehatkan bagi kita. Tubuh seperti bejana tertutup yang ada aliran darahnya, muter gak karu-karuan. Dengan donor, maka darah akan keluar dan sistem sel tubuh akan memperbarui darah secara otomatis.

Alhamdulillah di unit ini saya sudah 10 x, semoga berlanjut dan berkah. (Dokpri) 
Alhamdulillah di unit ini saya sudah 10 x, semoga berlanjut dan berkah. (Dokpri) 

Makanya, donor darah idealnya dalah 60 hari sekali, atau 2 bulan sekali. Setahun, berarti maksimal kita hanya bisa donor sekitar 6 kali. 

Dengan niat ibadah migunani tumraping liyan, berguna bagi orang lain, monggo monggo kita segera donor secara rutin.

Amalan jariah yang masuk dalam tubuh orang, darah kita, dan perbuatan baiknya menjadi bagian dari amalan kita. 

Semoga barokah... (23.01.2021/Endepe)

....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun