Jokowi Presidennya.
Enam orang perwakilan warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara datang ke istana. Mereka bertemu denganMereka serahkan tiga ton jeruk manis sebagai oleh-olehnya. Di samping memberikan oleh-oleh jeruk manis mereka juga menyampaikan keluhannya. Keluhan tentang jalan yang rusak parah hingga menganggu distrubsi barang hasil pertanian mereka, termasuk jeruk manis yang mereka bawa. Jika jalan rusak tak segera diperbaiki maka jeruk manis itu terpaksa dibuang sia-sia. Dan nasib mereka tentu tak semanis jeruk yang ditanam dan dipanennya.
Presiden dengan senang hati menerima oleh-oleh yang diberikan kepadanya. Ia juga berjanji jalan rusak segera akan diperbaiki dan akan ke sana mengecek setelah selesai perbaikannya.
Inilah pola pikir dan diplomasi para petani yang sederhana. Membawa oleh-oleh jeruk manis yang akhirnya berhasil membawa hasil yang manis pula. Tanpa perlu demonstrasi, berteriak-teriak keras mengkritik dan mencaci pula.
Presiden Jokowi adalah orang Jawa. Salah satu sufat orang Jawa adalah senang silaturahmi dan persuasi serta kekerasan dan demo tak disukainya. Justru yang tahu dan memanfaatkannya adalah para petani jeruk dari Sumatera Utara.