Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perundungan dan Cela yang Ditinggalkannya

3 September 2021   22:12 Diperbarui: 3 September 2021   22:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ayoindonesia.com

Para pelaku perundungan terhadap sesamanya tak berpikir panjang dan tidak bijaksana. Mereka hanya berpikir pendek sependek akal dan otaknya mungkin pula umurnya.

Perundungan akan meninggalkan banyak cela.

Jika di tempat kerja, ada kemungkinan yang kini mereka rundung suatu hari baakal jadi pimpinannya. Lalu apa yang akan terjadi bayangkan saja.

Para perundung juga tak menempatkan diri di sisi yang dirundung, betapa sakitnya. SAkit fisik jika ada mungkin hanya sementara. Tetapi sakit di jiwa dan perasaan lebih perih rasanya. Hal itu mungkin bagi yang dirundung menjadi luka sepanjang hidupnya.

Jika yang dirundung bisa bangkit dari perasaan jatuhnya, mungkin malah ia nantinya menjadi manusia kejam tanpa timbang rasa. Sejarah mencatat, Hitler begitu kejamnya akarena salah satu sebabnya ia dirundung oleh ayahnya dengan kejamnya. Maksud sang ayah baik agar ia jadi manusia yang tangguh dan sukses nantinya. Tapi Hitler menjadi pemimpin karena sifat sadis dan kejamnya.

Dari sisi agama, Tuhan sendiri tentu sangat tak rela ciptaannya direndahkan sedemikian buruknya. Tuhan akan membalasnya nanti di pengadilan akhir zaman dengan hukuman yang sama pedihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun