Lelaki dan perempuan kekasihnya itu bak sedang bermain bulu tangkis.
Tetapi ada yang keliru dan tak seharusnya terjadi
Mestinya ia dan kekasihnya ibarat ganda campuran. Strategi harus dirundingkan untuk mengalahkan lawan. Banyak lawan yang dihadapi: kecemasan akan masa depan, pandemi corona, dan berjuta lawan lainnya.
Tetapi yang terjadi mereka bak memainkan pertandingan tunggal dan harus saling berhadapan. Strategi dan bertanding bukan untuk mengalahkan lawan tetapi untuk saling mengalahkan.
Entah siapa yang salah atau patut disalahkan. Mungkin darah muda yang masih bergejolak di keduanya. Mungkin didikan sang pelatih yaitu orang tua atau orang di sekeliling yang tak pada jalurnya.
Seharusnya mereka berdua menyadari kesalahannya sebelum sang wasit menghentikan pertandingan. Entah karena sang lelaki atau perempuan yang  tak bisa melanjutkan pertandingan atau keduanya  harus berpindah ke lain lapangan yang tak pernah mereka temui sebelumnya