bintang di suatu malam: wahai bintang apakah kau juga tak melihat muda-mudi berpasang-pasangan di taman kota sekarang?
Bulan berkata kepadaJawab sang bintang: tidak. Padahal ini kan sabtu malam. Hari yang dinanti semua yang mabuk kepayang.
Lalu sang awan menimpali: iya padahal saya sudah menyingkir supaya sinarmu wahai bulan dan bintang sampai ke bumi dan membuat anak-anak muda yang terikat cinta girang.
Maka mereka bertiga berkesimpulan hari sabtu belakangan ini tak lagi istimewa. Mereka kemudian maklum adanya sebab virus corona yang tak kasat mata masih merajalela.
Tapi ketiganya juga sedih tak gembira sebab fungsi masing-masing tak lagi istimewa. Mereka merasa hanya seperti partikel-partikel lain di alam semesta
Rupanya corona telah memporak porandakan tatanan jagad raya seisinya.