Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Jembatan Merah dan Jembatan Semanggi

20 Juni 2021   13:07 Diperbarui: 20 Juni 2021   13:08 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Ada dua jembatan yang melambangkan kepahlawanan. Hanya berbeda masa saja.

Jembatan merah yang bersaksi tentang pengurbanan para arek Surabaya mempertahankan kemerdekaan melawan sekutu yang hendak menjajah kembali. Saking banyaknya darah tertumpah dan mewarnai maka jembatan itu dinamakan jembatan merah.

Lain lagi dengan Jembatan Semanggi. Jembatan ini juga saksi kepahlawanan setelah Orde Baru tumbang. Ada masa transisi menuju Orde Reformasi. Ada yang tak rela reformasi terjadi. Mereka ingin mempertahankan kekuasaan yang terasa enak dinikmati. Maka rakyat dan mahasiswapun bergerak untuk menegakkan reformasi. Darahpun tertumpah dua kali.

Jembatan Merah dan Jembatan Semanggi mungin perlu dihubungkan dengan satu jembatan lagi. Agar rakyat dan para penguasa negeri tak hilang memori. Bahwa demokrasi adalah harga mati yang harus tetap dijaga dengan sepenuh hati.  Karena demokrasi sangat mahal tuk merebut dan mempertahankannya bahkan harus dengan mati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun