Mengunjungi penjual tanaman buah ada pelajaran berharga dipetik.
Si penjual tanaman buah berkata. Nanti kalau sudah berbuah. Dibuang buah yang kecil dan cacat. Pertahankan buah yang baik saja.
Lalu saya bertanya: Mengapa? Penjual menjawab sebab pohon juga punya naluri keibuan. Ia akan tetap mempertahankan buah-buahnya sejelek apapun dia. Jadi dengan membuang buah yang jelek maka buah yang baiklah yanag nanti akan jadi besar dan matang.
Trenyuh timbul dalam hati. Jika pohon buah saja punya naluri keibuan mempertahankan buahnya, mengapa ada manusia yang tega membuang aanak hasil hubungan gelapnya, atau anak mereka yang cacat? Siapa yang lebih manusiawi dan berperikemanusiaan: pohon ataukah manusia ?