Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Gadis Kecil Pengemis

16 Maret 2021   07:40 Diperbarui: 16 Maret 2021   07:54 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gadis kecil pengemis itu bibirnya kedinginan. Hujan memang tak berhenti sedari pagi. Di emperan toko di Pasar Johar Semarang ia  membawa kaleng kecil yang kosong sambil mengiba belas kasihan pada orang-orang yang berteduh.

Iseng kubertanya: tinggal di mana?

Ia menunjuk: di bawah kolong jembatan itu.

Sahutku lagi: Apa tak punya rumah? Dia menjawab lagi: Dulu punya sekarang disita.

Tanyaku lagi: Mengapa disita?

Ia menyahut: Ayahku ditangkap KPK karena ayahku koruptor. Sekarang masih ditahan dan belum keluar. Ibuku meninggal karena syok. Aku anak tunggal.

Saya tak melanjutkan bertanya lagi. Saya taruh uang seadanya di kalengnya. Ia berlalu dan bergabung dengan kerumunan karena hujan telah reda. Tinggal saya yang termangu dan berpikir: korupsi tak hanya menyusahkan pelaku tapi juga keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun