Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

30 Oktober 2020   12:58 Diperbarui: 30 Oktober 2020   19:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki itu akhirnya pulang ketika senja menjelang

Tak sekedar fisik tapi jiwanya juga ikut pulang

Ada rasa tenang ketika gemericik sungai di sebelah pondok di desanya terdengar

Juga kicau burung manyar di pagi hari dan suara jangkrik di malam hari

Tapi tentram jiwa itu tiba-tiba terhenti ketika memori buruk masa lalunya datang tanpa ia undang

Memori buruk yang ia alami di desa itu ketika isteri dan anaknya terenggut jiwanya karna penyakit yang tak terobati

Kini timbul niatnya untuk meninggalkan desa itu kembali

Barangkali panasnya udara dan hiruk pikuk kota lebih bisa diterimanya dibanding sunyi, sejuk dan tenteramnya desa yang justru merobek luka lamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun