Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tepuk Tangan di Peresmian MRT Jadi Masalah

25 Maret 2019   21:34 Diperbarui: 25 Maret 2019   22:02 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tahun menjelang Pilpres dan Pileg 2019 ini, segala sesuatu bisa menjadi masalah. Salah satunya adalah "Surat Cinta" Gubernur Anies Baswedan yang diunggah di media sosialnya, yang antara lain menyebut bahwa tepuk tangan meriah para pengunjung yang menyaksikan peresmian MRT di Jakarta baru-baru ini diperuntukkan bagi para pekerja bangunan yang bekerja keras siang dan malam untuk menyelesaikan infrastruktur MRT sehingga bisa selesai dan beroperasi tepat sesuai rencana.

Banyak pihak, yaitu masyarakat yang bersimpati pada Jokowi, menyebut bahwa "Surat Cinta" Anies itu dimaksudkan untuk mengecilkan peran Presiden Jokowi baik ketika masih menjabat sebgai GUbernur DKI maupun setelah menjadi Presiden yang punya andil besar karena memerintahkan Ahok sebagai Gubernur DKI untuk meneruskan pembangunan MRT yang sempat berhenti. 

Rupa-rupaya Anies sudah distigmakan sebagai Gubernur yang pro kepada Paslon Nomer 02, yang berseberangan dengan Palon 01 yaitu Jokowi-Maaruf. Apapun yang dilakukan Anies selalu dikaitkan ke sana. Ditambah lagi, mungkin pendukung Ahok yang juga selalu dikaitkan dengan pendukung Jokowi, masih belum sembuh benar luka hatinya akibat kekalahan Ahok atas Anies dalam Pilkada DKI.

Memang tak jelas benar apa motivasi Anies menulis "Surat Cinta" tersebut. Apakah mungkin ia ingin dikesankan pro kepada rakyat kecil yaitu pekerja bangunan MRT tersebut yang memang kadang lupa diucapi terima kasih? Kita tak tahu persis jawabannya.

Untungnlah TKN Jokowi-Maaruf segera menetralisasikan keadaan dengan menyatakan bahwa apa yang dilakukan Anies tersebut wajar-wajar saja. Apalagi posisi Anies sebagai Gubernur DKI yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, tidak seperti posisi Presiden. SAlut untuk TKN Jokowi-Maaruf yang sampai saat ini sangat menjaga etika dan sopan-santun dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang tidak santun dan tidak bermoral dalam berkampanye.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun