Dimuat di Majalah Pendidikan Online Indonesia, Rabu/3 April 2013
http://mjeducation.co/menguak-eksotisme-tanah-sunda/
Judul: The Wisdom of Sundaland
Penulis: Anand Krishna
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1/2012
Tebal: ix + 200 halaman
ISBN: 978-979-22-8657-1
Harga: Rp60.000
Dalam tradisi masyarakat Maluku ada istilah pela dan gandong. Pela mengacu pada persahabatan berdasarkan kesadaran bahwa seluruh umat manusia bersaudara. Sementara, gandong merupakan pertemanan berdasarkan kekerabatan, hubungan darah, agama, dan kepercayaan semata. Ketika pela ditempatkan di atas gandong, terjalin relasi inklusif nan harmonis. Tapi tatkala gandong lebih superior ketimbang pela, konflik bernuansa SARA pun menghantui.
Dari Sabang sampai Merauke, kepulauan Nusantara memiliki 300-an suku dan etnik. Dalam konteks kemajemukan tersebut, semangat kebangsaan perlu dikedepankan ketimbang sentimen primordial. Bahkan ternyata ajaran para leluhur begitu universal. Misalnya, masyarakat di Sulawesi (Celebes), mereka memakai dedaunan dan biji-bijian dalam ritual Puang Matoa Saidi. Daun hijau merepresentasikan tubuh, sedangkan bebijian menyimbolkan jiwa. Tujuannya senantiasa mengingatkan manusia pada integrasi raga-sukma.