Mohon tunggu...
Muhammad IqbalNugraha
Muhammad IqbalNugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Iqbal

Pegiat sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persela Vs Borneo FC, Keputusan Wasit Kontroversi?

30 Juli 2019   03:44 Diperbarui: 30 Juli 2019   04:04 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liga 1 Indonesia kembali 'memanas' setelah pertandingan Liga 1 pekan ke-11 antara Persela vs Borneo FC yang berlangsung di Stadion Surajaya, Lamongan.  Pertandingan yang berlangsung selama 122' menit ini berakhir dengan skor imbang 2-2.

Pertandingan sempat tertunda sekitar 25 menit lebih akibat protes keras yang dilakukan oleh kedua kubu kepada wasit terkait insiden yang terjadi di detik-detik akhir menjelang berakhirnya waktu normal pertandingan.

Insiden tersebut diawali saat kiper Persela, Dwi Kuswanto, melakukan pelanggaran tidak perlu (menyundul) terhadap pemain tengah Borneo FC, Wahyudi Hamisi, setelah berhasil mengamankan bola dipelukannya.  Alhasil, wasit Wawan Rapiko yang memimpin jalannya pertandingan 'terpaksa' mengeluarkan dua kartu merah sekaligus untuk masing-masing pemain.

Tak berhenti di situ, wasit pun menghadiahi tendangan pinalti untuk Borneo FC yang akhirnya berhasil dituntaskan dengan cukup baik oleh Lerby.  Persela gagal mempertahankan keunggulan dan harus puas dengan satu poin di 'rumah' sendiri.

Setelah pertandingan usai, para oknum supporter tuan rumah merangsek masuk tak terima atas keputusan wasit yang dianggap kontroversi ini. Suasana di stadion semakin tidak kondusif bagi semua pelaku sepak bola yang berada di stadion, baik itu pemain, staf klub, staf pertandingan, maupun supporter itu sendiri.

Lantas, apa dasar wasit mengambil keputusan untuk memberikan tendangan pinalti bagi Borneo FC ?  Bagaimana sebenarnya aturan yang tertera di dalam International Football Association Board (IFAB) Law of the Game ?

Diambil dari IFAB Law of the Game 2018/2019,

Law 14, Tentang tendangan pinalti.

A penalty kick is awarded if a player commits a direct free kick offence inside their penalty area.

Tendangan pinalti diberikan jika seorang pemain melakukan pelanggaran tendangan bebas langsung di dalam area pinalti mereka.

Law 12, Tentang pelanggaran dan kesalahan.

Poin 1, tendangan bebas langsung.

A direct free kick is awarded if a player commits any of the following offences against an opponent in a manner considered by the referee to be careless, reckless or using excessive force:  charges, jumps at, kicks or attempt to kick, pushes, strikes or attempts to strike (including head-butt), tackles or challenges, trips or attempts ti trip.  If an offence involves contact it is penalized by a direct free kick or penalty kick.

Tendangan bebas langsung diberikan jika pemain melakukan salah satu dari pelanggaran berikut ini terhadap lawan dengan cara yang dianggap oleh wasit sebagai hal yang ceroboh, gegabah, atau kekuatan berlebihan: menyerang, melompati, menendang atau mencoba menendang, mendorong, menghantam atau mencoba menghantam (termasuk menyundul), menekel, menyandung atau mencoba menyandung.  Jika pelanggaran melibatkan kontak, hal tersebut dapat dihukum dengan tendangan bebas langsung atau tendangan pinalti.

Law 09, Ball in and out of play.

The ball is out of play when :

  • It has wholly passed over the goal line or touchline on the ground or in the air
  • Play has been stopped by the referee

"Bola dianggap keluar lapangan ketika :

  • Bola secara keseluruhan melewati garis gawang atau garis lapangan di tanah ataupun di udara
  • Permainan telah dihentikan oleh wasit"

Dari penjabaran di atas, dapat kita lihat dasar-dasar pengambilan keputusan oleh wasit Wawan Rapiko yang memimpin jalannya pertandingan antara Persela vs Borneo FC.  Jadi apakah memang keputusan pemberian tendangan pinalti kepada Borneo FC merupakan keputusan kontroversial yang dianggap sebagai bentuk 'permainan' mafia bola oleh kebanyakan orang ?

Semua orang boleh berpendapat.  Para pembaca boleh menilai. Kontroversial atau bukan, sepak bola adalah milik kita bersama.  Sudah sepatutnya seluruh pelaku dan penikmat sepak bola menjaga sikap sportivitas demi kemajuan sepak bola kita, Indonesia.

Salam Garuda!

IFAB Law of the Game 2018/2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun