Mohon tunggu...
Nufus Lutfiah
Nufus Lutfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya

Saya adalah mahasiswa semester 6 ilmu komunikasi yang memiliki hobi menonton F1

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anak Muda dan Polri: Antara Kritik Pedas dan Ambisi Jadi Polisi

22 Juli 2025   12:05 Diperbarui: 22 Juli 2025   12:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena menarik muncul di tengah generasi muda Indonesia. Di tengah derasnya kritik terhadap institusi kepolisian, justru jumlah anak muda yang mendaftar menjadi anggota Polri menunjukkan peningkatan signifikan.

Berdasarkan data resmi Mabes Polri, jumlah pendaftar dalam rekrutmen anggota Polri tahun 2025 mencapai 116.732 orang secara nasional. Angka tersebut mencakup jalur Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara, dan Tamtama. Dari jumlah itu, sebanyak 8.016 pendaftar tercatat mengikuti seleksi untuk jalur Akpol secara online. Kepolisian Republik Indonesia menyatakan bahwa rekrutmen anggota Polri tahun ini dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik percaloan. Irwasum Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa seluruh proses rekrutmen hanya dilakukan melalui jalur reguler tanpa ada kuota khusus.

“Tidak ada jalur khusus, semua melalui seleksi yang terbuka dan ketat. Setiap peserta diuji secara objektif, dan hasilnya langsung diumumkan secara real time,” ujarnya.

Dedi juga menyampaikan bahwa rekrutmen ini merupakan undangan terbuka bagi anak muda dari seluruh Indonesia untuk bergabung dan menjadi bagian dari perubahan dalam tubuh Polri. Tingginya angka pendaftar mencerminkan masih kuatnya daya tarik profesi sebagai anggota Polri di mata generasi muda. Mereka tidak hanya tertarik untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga terdorong oleh idealisme untuk membenahi citra dan kinerja institusi dari dalam.

Fenomena ini menjadi paradoks menarik di satu sisi anak muda banyak mengkritisi Polri secara terbuka melalui media sosial, namun di sisi lain, mereka juga memiliki ambisi besar untuk menjadi bagian dari institusi tersebut. Pengamat sosial menilai hal ini sebagai bentuk keterlibatan kritis generasi muda dalam reformasi institusi negara. Kritik yang selama ini disuarakan justru menjadi pemacu bagi mereka untuk turut serta memperbaiki sistem dari dalam. Polri sendiri menyediakan sekitar 7.000 formasi nasional untuk rekrutmen tahun ini, terdiri dari Taruna Akpol, Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), Bintara, dan Tamtama.

Nufus Lutfiah (51122099) Mahasiswa UNSERA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun