Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bali Role Model Kendaraan Listrik: Jalan Panjang Menuju Revolusi Transportasi Ramah Lingkungan

13 Juli 2025   14:15 Diperbarui: 13 Juli 2025   14:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : carmudi.co.id 

Pendahuluan: Mimpi Hijau di Tengah Laut Biru

Bali bukan hanya magnet wisata dunia, melainkan kini tengah diarahkan menjadi pelopor transformasi energi bersih nasional. Dalam kunjungan resminya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan optimismenya bahwa Bali berpotensi besar menjadi role model pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (EV -- Electric Vehicle) di Indonesia.

Pernyataan ini bukan datang begitu saja. Bali telah memulai langkah konkret sejak dikeluarkannya Peraturan Gubernur (Pergub) No. 48 Tahun 2019, dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Aksi Daerah KBLBB 2022--2026, serta berbagai kebijakan pendukung seperti penggunaan motor listrik oleh ASN dan pengembangan transportasi umum listrik (E-BRT Sarbagita).

Namun, seiring sanjungan dan kebijakan ambisius, muncul juga pertanyaan kritis: siapkah Bali menjadi role model kendaraan listrik nasional? Dan apakah masyarakat benar-benar siap bertransisi ke kendaraan berbasis listrik?

Ardiyanti, D. dkk. (2023). menenmukan bahwa  tren penjualan mobil listrik di Indonesia selama periode 2020 hingga 2023 dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif, menunujukkan  bahwa penjualan mobil listrik mengalami peningkatan signifikan, terutama sejak tahun 2022, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu lingkungan dan efisiensi energi. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini antara lain dukungan kebijakan pemerintah seperti insentif pajak, pembebasan bea masuk, serta pengembangan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Di sisi lain, tantangan yang masih dihadapi adalah harga jual mobil listrik yang relatif tinggi, keterbatasan model kendaraan, dan kurangnya jaringan bengkel serta suku cadang. Penelitian ini juga menyoroti bahwa produsen kendaraan dan pemerintah. Meskipun pasar mobil listrik masih dalam tahap awal, potensinya di Indonesia sangat besar, terutama jika regulasi dan dukungan infrastruktur terus dikembangkan secara konsisten. Temuan ini memberikan gambaran penting bagi pelaku industri otomotif dan pembuat kebijakan untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam mempercepat transisi kendaraan berbasis listrik di Indonesia.

Mobil listrik di Indonesia menghadapi sejumlah kendala yang menghambat adopsi massal. Salah satu tantangan utama adalah minimnya infrastruktur pengisian daya (SPKLU), terutama di luar kota besar, yang memicu kecemasan jarak tempuh. Harga mobil listrik juga masih tinggi karena biaya baterai yang mahal dan dominasi produk impor. Produksi lokal belum kuat, termasuk industri baterai dan rantai pasok komponen penting.

Dari sisi regulasi, meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong kendaraan listrik, implementasinya masih terbatas dan belum merata di seluruh daerah. Kesadaran masyarakat pun masih rendah, ditambah dengan minimnya teknisi terlatih serta bengkel khusus kendaraan listrik.

Selain itu, sumber energi listrik di Indonesia masih didominasi PLTU batu bara, sehingga mobil listrik belum sepenuhnya ramah lingkungan. Geografis Indonesia yang luas dan beragam juga menyulitkan distribusi serta penggunaan kendaraan listrik di wilayah terpencil.

Upaya pemerintah seperti insentif pajak, pembangunan industri baterai, dan kerja sama dengan produsen asing mulai dilakukan. Namun, keberhasilan transisi ke mobil listrik memerlukan kolaborasi lintas sektor dan percepatan infrastruktur yang merata di seluruh negeri.

Landasan Kebijakan: Hijau di Atas Kertas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun