Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Bendera Tauhid Hangus bersama Perasaan Kami

23 Oktober 2018   09:28 Diperbarui: 23 Oktober 2018   21:18 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera bertuliskan syahadat (dok. Republika)

#1
Maka, terlepas dari latar belakang perbuatan oknum Banser yang masih simpang siur dan hanya akan menjadi sebatas pengakuan, saya justru ingin menyoroti perkara bendera dalam syariat Islam.

Apakah benar bahwa bendera yang sering kali dikibarkan oleh kader HTI merupakan panji Rasulullah?

Logo Hizbut Tahrir Indonesia (republika.co.id)
Logo Hizbut Tahrir Indonesia (republika.co.id)
Percayalah, jangan gegabah dengan vonis benar atau salah. Untuk mendapat penjelasan yang absah, kita memerlukan kajian yang mendalam, termasuk penelusuran sumber hadits dan segala macam penilaiannya. Saya kurang paham, dan tidak ingin menebar kesalahan atau kebohongan bahwa saya memahaminya.

Yang dapat saya sampaikan, adalah benar, bahwa pada masa Rasulullah SAW masih menjejak di muka bumi, umat Islam memiliki panji yang disebut Ar-Rayah dan Al-Liwa', sebagai penanda posisi, sekaligus pemersatu pasukan.

Secara bahasa, keduanya berkonotasi pada Al-'Alam (bendera). Sementara secara syariat dan wujudnya, silakan temukan kitab yang lebih kredibel.

Dan, saran saya, mohon jangan googling.

#2
Lebih dari itu, apa arti sebuah bendera?

Untuk mampu memahami dan berempati, renungkan pertanyaan ini dengan membayangkan entitas bendera merah putih. Seberapa sakral?

Ya, bagi kami, atau setidaknya saya, Ar-Rayah lebih dari sekadar lembaran kain bertuliskan syahadatain.

Tauhid, persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, merupakan dasar dari segala prinsip Islam. Inilah pemersatu umat Islam di segala penjuru bumi.

Sementara itu, Ar-Rayah dan Al-Liwa', seperti apa pun wujudnya, menjadi kehormatan, deklarasi, sekaligus tanda keberadaan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun