Mohon tunggu...
Naufal Riyandi
Naufal Riyandi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

A Story of Cat Lovers

3 Agustus 2019   13:01 Diperbarui: 3 Agustus 2019   13:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Git. Saya udah sampe rumah nih. Makasih ya untuk tadi dan kemarin-kemarin. Mmm sebenarnya tadi ada yang mau saya omongin ke kamu. Ada dua hal sih. Tapi tadi saya lihat kamu begitu khawatir sama Alicia. Jadi saya tidak mau mengganggu kamu. Saya mau bilang satu hal saja ya. Satu lagi jika kita masih bisa bertemu, saya akan mengatakannya langsung. Jadi begini Git, saya tiga hari lagi akan meninggalkan Indonesia. Saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan penelitian tugas akhir saya di Swiss. Dan setelah lulus nanti, saya juga mendapat tawaran untuk langsung melanjutkan S2 di sana. Jadi kita tidak akan bertemu untuk waktu yang lama. Dan saya takut kalau kemarin adalah pertemuan terakhir kita. Besok juga saya akan ke rumah nenek saya di desa, di sana tidak ada sinyal untuk kita berkomunikasi. Jika kamu tidak sibuk, bisakah nanti kita bertemu dulu sebelum saya berangkat? Mungkin tidak lama, hanya beberapa menit sebelum pesawat saya berangkat. Maafkan pemberitahuan yang mendadak ini. Sebenarnya saya mau bilang ini dari beberapa hari lalu. Tetapi, saya takut kamu akan kecewa. Saya akan berangkat 3 hari lagi dengan penerbangan pukul 4 sore. Sekali lagi mohon maaf ya Git. Terima kasih telah memberikan warna di hidup saya. Terima kasih untuk semuanya ya."

            Jantung Alicia seakan berhenti berdetak. Penyesalan dan rasa bersalah muncul di hati Alicia karena lupa memberitahukan ini kepada Gita. Dia pun bergegas menyusul Gita ke bandara.

            Sesampainya Gita di bandara, dengan sekuat tenaga dia berlari menuju pintu keberangkatan. Namun sudah tidak ada Juan. Upayanya untuk masuk pun sia-sia karena dihadang oleh penjaga pintunya. Dengan berurai air mata Gita mmenjelaskan keadaannya kepada petugas bandara. Namun, petugas bandara tersebut tetap tidak memperbolehkannya. Gita pun hanya bisa terduduk lemah dengan isak tangis yang mengharukan.

            "Git. Maaf ya aku lupa." Kata Alicia yang baru saja datang sambil merangkul Gita.

            Gita pun tak mampu berkata apa-apa. Dia terus menangis dan suasan menjadi sangat haru dan menyedihkan.

            Empat tahun berselang, taman yang sering dikunjungi Juan dan Gita pun kini memiliki nama baru, yaitu Cat Park. Saat ini, di sana sedang diadakan sosialisasi mengenai perawatan kucing, dan yang menjadi ketua panitianya adalah Alicia. Alicia masih menyimpan rasa bersalah kepada Gita. Semenjak kejadian itu, Gita selalu murung dan menutup dirinya. Tidak pernah lagi dia cerita ke orang-orang. Dia hanya bercerita ke kucingnya saja. Oleh karena itu dia selalu menghibur Gita dan salah satunya dengan mengadakan acara yang berkaitan dengan kucing. Untuk Juan, dia mengganti nomornya karena berada di luar negeri sehingga Gita dan Juan benar-benar sudah lost contact. Email Juan pun tidak aktif lagi.

            Ketika sedang memberikan sosialisasi, Alicia melihat seorang pria sedang memperhatikan penjelasannya. Pria yang seperti tidak asing lagi bagi Alicia. Melihat hal tersebut, Alicia langsung menuju pria tersebut dan meminta tolong rekannya untuk melanjutkan sosialisasi.

            "Mmm permisi mas, mas.."

            "Juan." Kata Juan memotong omngan Alicia.

            "Astaga! Juan?! Apa kabar?" Tanya Alicia dengan tidak percaya.

            "Iya, saya baik. Saya baru saja sampai tadi malem. Saya rencananya cuma mau jalan-jalan pagi di taman ini, ternyata lagi ada acara dan saya melihat kamu tadi. Oh iya, bagaimana kabarnya Git.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun