Mohon tunggu...
Nur Azizah Lailah
Nur Azizah Lailah Mohon Tunggu... Karyawan Swasta & Mahasiswi KLA Youth School

Saya adalah seorang pengajar dan praktisi tari di salah satu sanggar. Kegiatan saya sehari-hari banyak bersentuhan dengan dunia pendidikan nonformal, mendampingi anak-anak dan remaja dalam proses belajar seni sekaligus membangun kedisiplinan, kerja sama, dan rasa percaya diri mereka. Selain aktif sebagai pengajar, saya juga memiliki ketertarikan pada bidang komunikasi. Saat ini saya terus mengasah keterampilan public speaking dalam pendidikan nonformal di KLA Youth School. Saya percaya bahwa hidup adalah ruang belajar tanpa henti. Setiap kesempatan, entah itu melalui seni, pengalaman organisasi, maupun interaksi sehari-hari, adalah cara untuk tumbuh dan berbagi nilai positif dengan orang-orang di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hari Yang BERAT, Akan Jadi CERITA HEBAT

23 Agustus 2025   21:30 Diperbarui: 23 Agustus 2025   21:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Holisah juga mengakui bahwa dirinya pun pernah berada di titik terendah, saat pikiran negatif terasa mendominasi. Menurutnya, negativity bias sering muncul karena rutinitas kita yang selalu mengulang pola pikir yang sama. “Mau nggak mau kita harus belajar, karena pola pikir ini cenderung menetap. Kita perlu ‘memperbarui data’ dengan hal-hal yang baik,” jelasnya.

Memperbarui data di sini berarti memberikan otak informasi baru yang positif. Caranya bisa dengan:

  • Belajar hal baru.

  • Mendengarkan cerita orang lain yang inspiratif.

  • Berempati pada kejadian yang menimpa orang lain.

Dengan memperkaya sudut pandang, kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk keluar dari lingkaran pikiran negatif yang mengikat.

Menemukan Alasan Terkuat untuk Bertahan

Setiap orang punya tujuan dan alasan untuk bertahan dalam hidup. Pada sesi akhir wawancara, Holisah menegaskan bahwa penting untuk memastikan alasan itu tidak mudah rapuh. “Kalau alasan kita hanya bersandar pada sesuatu yang tidak kekal seperti orang terdekat kita bisa rapuh ketika itu hilang,” ujarnya. Beliau menekankan bahwa alasan terkuat sebaiknya bersandar pada sesuatu yang tidak tergoyahkan, seperti Tuhan. “Kalau alasannya karena Allah yang Maha Kuat, itu tidak bisa terbantahkan. Allah yang menjadikan kita ada di posisi hari ini tentu punya alasannya,” tambahnya. Bukan berarti kita tidak boleh menjadikan keluarga atau sahabat sebagai motivasi. Namun, jika motivasi itu runtuh dan ketika kita kehilangan mereka, kita perlu mencari pondasi yang lebih kokoh.

Mengubah hari yang berat menjadi cerita hebat bukanlah proses instan. Dibutuhkan kesabaran, keberanian untuk belajar dari kegagalan, dan kemauan untuk mengubah sudut pandang. Kegagalan hanyalah satu bab dalam buku kehidupan, bukan keseluruhan cerita. Jika kita mau memaknai kegagalan sebagai guru, bukan musuh, kita akan menemukan banyak pelajaran yang membentuk karakter. Ketika kita bisa keluar dari negativity bias dan membangun alasan yang kokoh untuk bertahan, setiap kesulitan akan terasa lebih mudah dihadapi.

Akhirnya, kita bisa sampai di titik di mana kita menoleh ke belakang dan berkata: “Ternyata semua yang aku alami adalah bagian dari cerita hebat yang Allah tulis untukku.”

 

Hidup selalu menawarkan dua sisi, yakni naik dan turun, gagal dan berhasil. Namun, satu hal yang pasti kegagalan bukan titik akhir. Kegagalan hanyalah bagian dari jalan panjang menuju sesuatu yang lebih besar. Kalau hari ini kamu jatuh, berdirilah lagi. Jangan biarkan kegagalan mencabut keyakinanmu. Justru gunakan itu sebagai batu pijakan untuk melompat lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun