Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Serendipitas di Jalan Braga: Colenak hingga Gang Apandi

11 Agustus 2025   20:17 Diperbarui: 12 Agustus 2025   13:38 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Cikapundung nadi Kota Bandung (Dokumentasi Pribadi)

Gang Apandi

Melintas santai di poros Braga pagi hari, mata tertuju pada kerumunan pembeli merubung penjual bubur ayam. Ooh bubur ayam depan Gang Apandi demikian penandanya. Tanpa mengusik kerumunan pembeli, mata simbok tertuju pada yang lain.

Gang Apandi, gang kecil di jl Braga berada di bawah Gedung kuno bertingkat. Kaki melangkah menyusuri gang ini, terlihat bersatu dengan Gang Cikapundung. Mengarah ke pemukiman lembah tepian sungai Cikapundung.

Gang Apandi di Jl Braga (Dokumentasi Pribadi)
Gang Apandi di Jl Braga (Dokumentasi Pribadi)

Amatan yang memicu rasa kepo menelusuri bacaan asal penamaan Gang Apandi, dengan huruf p loh ya bukan f. Temuan dugaan penamaan dari tokoh masyarakat beliau Haji Apandi penduduk lokal. Setipe daerah lain penamaan gang pemukiman dengan penghormatan nama penduduk lokal

Metamorfose Jalan Braga

Mau dari mana nih? Metamorfose perubahan wujud jalan Braga dari jalur pedati alias karrenweg atau Pedatiweg. Pasti simbok kebun terpikat dengan kisah jalur sempit berlumpur.

Jalur pedati si kereta kuda pengangkut hasil bumi utamanya kopi. Menghubungkan antara Jalan Raya Pos (kini jl Asia Afrika) dengan gudang kopi (kini kantor Balai Kota) milik Andreas de Wilde. Ahli bedah dan pelaku agribisnis besar pada zamannya.

Jejak Warenhuis de Vries di mulut Jl Braga (Dokumentasi Pribadi)
Jejak Warenhuis de Vries di mulut Jl Braga (Dokumentasi Pribadi)

Salah satu jejaknya adalah keberadaan Warenhuis De Vries jl Asia Afrika yang berhadapan dengan jl Braga. Bangunan megah pusat pertokoan pada zamannya yang kini digunakan untuk bank. Salah satu spot yang jadi pusat dokumentasi pengunjung.

Pada masa keemasannya, poros jalan Braga menjadi pusat perdagangan Eropa. Julukan De meest Eropeesche winkelstraat van Indie, menerakan poros Braga sebagai pusat perbelanjaan modern lengkap pada zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun