Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pegagan, Antara Kriuk Keripik hingga Skincare

9 Juli 2023   20:38 Diperbarui: 12 Juli 2023   19:39 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kriuk Keripik Pegagan (Dokumen Pribadi)

Coba kita bertanya pada dedaunan. Daun Pegagan memberikan dirinya sebagai makanan, khasiat obat hingga perawatan kecantikan.

Kriuk kriuk mengunyah keripik pegagan, menarik tangan untuk mengetikkannya. Serendipitas, atau kedilalahan pada hal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Jadilah ide tulisan yang spontan.

Simbok menawari mbak di rumah, ini keripik Pegagan alias Semangi. Eh si mbak bilang ini keripik Rendeng. Ooh aneka nama lokal tumbuhan Pegagan (Centella asiatica) ini. Peugaga (Aceh), Ampagaga (Batak), Antanan (Sunda), rendeng (Jawa), pagaga (Makassar), secara umum daun kaki kuda.

Mengingatkan masa kecil menemukan pegagan di pematang sawah pun daerah yang lembab. Kini dijumpai sebagai penguat tebing teras yang dibudidayakan untuk dipanen. Hingga tampil eksotik dalam pot pajangan.

Kembali ke kriuk keripik pegagan. Renyahnya sangat dipengaruhi oleh komposisi jladren adonan tepung pelapis daun. Juga teknik menggorengnya. Sebagai penikmat nyerah saja pada proses dan fokus pada hasil kriuk keripik pegagan.


Kemeriahan kriuk keripik pegagan membawa angan melayang, betapa ragam pemanfaatan pegagan. Nyam nyam sebagai tumbuhan yang dapat dimakan. Aneka fungsi khasiat berdasarkan kandungan fito kimianya. Menjadi tanaman hias cantik oleh ragam daunnya.

Pegagan sebagai bahan pangan

Sebagai bahan pangan (edible plant), Pegagan dapat dikonsumsi langsung. Semisal untuk lalapan atau tampil dalam campuran salad. Rebusan daun pegagan lazim sebagai komponen urap ataupun pecel. Atau dibuat keripik yang kriuk seperti dalam stoples di hadapan simbok.

Bagaimana nilai gizinya? Melongok dari publikasi pertanian berikut gambarannya. Memang bukan untuk mengenyangkan. Namun cukup variatif kandungannya. Sahabat pembaca dapat merujuk aneka sumber, tetap diperhatikan kredibilitas sumbernya ya.

Nilai gizi Pegagan (olah grafis pribadi)
Nilai gizi Pegagan (olah grafis pribadi)

Ooh sebagai bahan pangan, pegagan merasuk ke aneka produk. Hasil kajian Imelda Saputri dan Evy Damayanthi dari IPB, pegagan untuk campuran cookies sagu. Cookies sagu pegagan yang terpilih adalah cookies 7,5% yang memiliki aktivitas antioksidan sebanyak 15,2% dan kekuatannya setara dengan 140 mg vitamin C/100 g cookies.

Serbuk daun pegagan yang digunakan sebagai pengaya nilai gizi campuran cookies. Hal senada dilakukan oleh peneliti dari Univ Muhamadiah Mataram. Kajian penambahan serbuk pegagan (Centella asiatica) pada mutu cookies tepung mocaf (modified cassava flour). Masih banyak kajian lain.

Pegagan sebagai materi pengobatan

Langkah awal manusia mengupayakan penyembuhan dari penyakit adalah alam. Pengetahuan lokal berbasis amatan dan pengalaman banyak menunjukkan khasiat dari tanaman pegagan. Bukan hanya di Indonesia, banyak negara pengguna daun Pegagan dalam pengobatan tradisional semisal India.

Kini dengan teknologi dapat dikarakterisasi senyawa fitokimia dari tumbuhan pegagan. Tersedia banyak rujukan. Sekali lagi kita periksa kredibilitas sumber bacaan ya. Semisal, hellosehat.com merangkum sejumlah fungsi kesehatan dari daun pegagan.

Mulai dari obat luka luar, hingga efek menenangkan. Malah ada ulasan menunda penuaan dini. Pegagan juga ditengarai memiliki efek meningkatkan daya ingat. Keberadaan senyawa asiatikosida pada pegagan (Centella asiatica) bermanfaat untuk kinerja otak.

Maraknya penggunaan daun pegagan untuk obat herbal menghadirkan kajian lain. Semisal publikasi penelitian Standardisasi ekstrak pegagan, Centella asiatica sebagai obat herbal terstandar hepatoprotektor. Upaya perlindungan konsumen atas obat herbal terstandar.

Pegagan dan skincare

Tidak hanya untuk penganan dan khasiat obat herbal. Daun pegagan juga hadir dalam ragam skincare, kosmetika berbasis nabati. Melalui mode pelembaban kulit ataupun karakter anti bakterinya.

Semisal nih, Pengembangan formula gel ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) sebagai antijerawat. Peneliti Setia Budi dan Mila Rahmawati dari Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin. Tersedia banyak kajian saintifik yang menjadi dasar hilirisasi industri kosmetika.

Wasanakata

Tanpa terasa kriuk keripik pegagan dari stoples habis sudah. Ternyata tanaman pegagan (Centella asiatica) yang hidup di pematang sawah mampu mengungkit banyak lini industri. Mulai pangan, obat herbal terstandar hingga perawatan kecantikan. 

Catatan: penyemangat buat para teruna kebun, kebun adalah ladang serendepitas ide penelitian pun penulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun