Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pembelajaran "Kelumintuan" dari Petani di Bantaran Hulu Kali Sunter

11 Februari 2021   00:08 Diperbarui: 11 Februari 2021   17:06 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran dari petani di bantaran Hulu Kali Sunter (Dokumen pribadi)

Kombinasi cabai rawit-bayam cabut (dokpri)
Kombinasi cabai rawit-bayam cabut (dokpri)
Cabai rawit umur panjang, dapat dipanen berkali-kali dengan harga bervariasi. Ada kalanya luar biasa pedasnya harga yang membuat petani lumayan bergairah, mencapai hampir 100K perkg di aras pedagang pengecer. Lebih dari 50K per kg dari petani.

Sebaliknya ada masa harga cabai rawit membuat petani menangis, bukan karena kepedasan, namun harga yang anjlok. Kehadiran tanaman pendamping diharapkan menjadi penyulih, penghibur masih ada pendapatan dari bayam ataupun kangkung.

Belajar tentang risiko yang selalu dihadapi petani, mari berguru pada tulisan Mbah Ukik. Beliau menulis bukan hanya berdasar dari pengetahuan. Beliau menuliskannya dari pengalaman beliau pribadi selaku pelaku agribisnis maupun dari komunitas yang beliau dampingi.

3. Tumpangsari untuk keseimbangan hara

Hamparan ini memiliki pola tanam yang berbeda. Tumpang sari antara bayam cabut dengan tanaman terong. Kombinasi perputaran hara tanah yang apik. Organ panenan daun bayam berpadu dengan hasil buah terong.

Bedengan bayam cabut-terong (dokpri)
Bedengan bayam cabut-terong (dokpri)
Hara tanah yang diserap oleh panenan daun, berbeda dengan hara tanah yang diserap oleh panenan buah. Petani sedang menata harmoni serapan hara dari tanah. Panenan bayam dilakukan dengan pencabutan. Pemanenan terong dengan memetik buahnya.

Terjadi pengembalian sisa tanaman terong. Petani sedang memainkan proses daur ulang (nutriet cycling). Berupaya memelihara tingkat kesuburan tanah.

4. Tumpangsari untuk lumintu

Menarik, petani menanam pandan wangi di pematang. Bedengan utama untuk penanaman sayuran. Panenan pandan memiliki spektrum penjualan cukup luas dari bumbu, campuran bunga tabur hingga dekorasi.

Pandan wangi di pematang (dokpri)
Pandan wangi di pematang (dokpri)
Penanaman pandan di area pematang tanpa mengurangi areal bedeng utama. Akar pandan diharapkan mampu memperkokoh pematang. Mempermudah pergerakan petani dengan cara melompat antar tanaman pandan yang dipertahankan ketinggiannya.

Upaya penjadwalan tanam dan panen, pengelolaan risiko gagal panen atau harga jatuh juga penataan keseimbangan hara bagian dari usaha lestari. Menjadi pijakan usaha yang lumintu (sustain). Kelumintuan yang mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan budaya setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun