Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cinta Cagar, Menggaet Masa Lalu Mengait Masa Depan

4 Agustus 2020   18:24 Diperbarui: 7 Agustus 2020   20:10 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cagar budaya Gereja Blendhuk Semarang (dok pri)

Begitupun penghargaan atas budaya sebagai bagian peradaban bangsa ditata melalui perundangan. Mari simak pengertian Cagar Budaya dalam UURI No. 11 Tahun 2010 :

"Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan."

Terdapat aneka jenjang dari suaka alam, cagar alam, suaka margasatwa. Masing-masing memiliki fungsi dan pengaturannya tersendiri. Pun penetapannya dari lokal, nasional hingga tingkat global. UNESCO World Heritage atau warisan budaya dunia, bagian supremasi capaian bangsa.

Nah, karena seluk beluk cagar alam dan cagar budaya ini jauh dari kapasitas, saya tidak akan menguliknya lebih jauh. Mencuit rasa tanggung jawab agar tidak bias pemahamannya. Tulisan ini lebih menyorot cinta cagar dari pandangan awam saja.

Banyak sahabat Kompasianer yang kesehariannya sangat dekat dengan percagaran ini. Pasti beliau sangat suka berbagi pemahaman dan menebar rasa cinta cagar. Cagar bagian dari mata rantai sejarah peradaban.

Cinta si mata cagar

Cagar tersebar hampir di setiap daerah di Nusantara. Setiap daerah memiliki keunikan cagar sebagai penghubung antar masa. Sehingga kita dapat mengunjunginya di aneka kesempatan. Sengaja ditampilkan sisi cagar budaya dan alam yang tidak selalu wah dalam publisitas.

Bagi sahabat penyuka candi, rasanya kebanyakan candi memiliki penanda situs cagar budaya. Menarik juga berkunjung ke candi-candi yang relatif kecil yang juga agak jarang dikagumi pengunjung.

Cagar budaya Candi Plaosan (dok pri)
Cagar budaya Candi Plaosan (dok pri)
Semisal saat sahabat berada di kawasan Sidoarjo. Selain memborong tas kulit Tanggulangin atau bandeng asap yang terkenal. Mari melongok sejenak Candi Pari dan Candi Sumur bagian dari cagar budaya.

Cagar budaya Candi Sumur (dok pri)
Cagar budaya Candi Sumur (dok pri)
Eits jangan terkecoh, bangunannya tidak semenjulang Candi Prambanan. Menatap bangunan, menyimak penjelasan dari brosur kita akan terkesima dengan warisan budaya leluhur.

Begitupun untuk penyuka arsitektura bangunan ibadah. Banyak bagunan ibadah bersejarah yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Berikut adalah contoh cagar bangunan budaya yang nylempit di daerah Yogyakarta, yaitu cagar budaya GPIB Margamulya dekat Ngejaman. Pastinya memiliki sejarah panjang berharga sehingga ditetapkan sebagai cagar budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun