Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kesenian Ketoprak, Media Pembelajaran Tanpa Menggurui

18 November 2018   21:28 Diperbarui: 19 November 2018   10:24 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagelaran seni ketoprak (dok pri)

Kesenian ketoprak semakin jarang dipagelarkan secara langsung. Kesenian rakyat yang memiliki sejarah panjang, sarat dengan pembelajaran tanpa kesan menggurui. Mari simak mutiara piwulang dari ketoprak.

Sekilas sejarah ketoprak

Kesenian ketoprak (disebut kethoprak dalam bahasa Jawa) merupakan seni pentas drama tradisional. Kerap disebut sebagai ketoprak Mataram, karena berkembang di daerah Ngayogyakarta. Diyakini asal muasal kesenian ini dari daerah Surakarta.

Larangan berkumpul karena disinyalir sebagai sarana penggalangan semasa penjajahan, melahirkan kreativitas. Melalui wadah kesenian, masyarakat berkumpul menggelorakan semangat perjuangan. Kemasan hiburan, pembelajaran disampaikan secara halus tersirat.

Sebagai sajian irama penanda awal pertunjukan, iringan pergantian adegan maupun penutupan digunakan instrumen lesung. Ya, lesung piranti menumbuk padi sehingga dikenal ketoprak lesung.

Penggunaan sarana alat keprak melalui pukulan pada kentongan bambu. Dikethok prak prak prak....jadilah kethoprak. Melahirkan istilah ketoprak, terdengar serasa ketoprak-prak. Pak dalang selaku sutradara pemegang keprak dan narasi penghubung antar adegan. Perkembangannya melibatkan iringan gamelan jawa.

Cerita yang dibawakan beragam. Ada cerita keseharian, tanpa naskah komplit, sutradara hanya memberikan garis besar cerita. Improvisasi pemain menjadi andalan. Berkembang menjadi cerita sejarah, ataupun lakon Panji bagian cerita rakyat. Bahkan mengusung cerita roman bersetting luar negeri semisal lakon Sampek Engtay.

Kemasan ketoprak kolaborasi seni

Menonton ketoprak serasa menonton opera versi Jawa. Kolaborasi seni tari, seni suara, seni peran dan seni karawitan berpadu. Tanpa rekaman, tanpa pengisian suara semuanya langsung berlakon di panggung.

Seni tari dalam ketoprak (dok pri)
Seni tari dalam ketoprak (dok pri)
Kepiawaian pemain berkesenian total. Tidak sekedar melafalkan dialog namun 'menghidupkan' dialog. Olah bahasa tubuh menghantarkan hiburan dan pesan cerita.

Sekali pementasan ketoprak biasanya terdiri dari 5 babak. Meliputi pembukaan berupa pasewakan agung di kedatonan, dagelan (lawak), roman (langen), perang (laga) serta penutup (ampak-ampak). Mengimbangi bahasa pakem dan lumayan berat di pasewakan, pesan ringan kekinian disisipkan melalui dagelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun