Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menguntai Ribuan Langkah untuk Melontar Jumroh Aqobah

21 Juli 2022   21:16 Diperbarui: 28 Juli 2022   09:33 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Muslim melakukan lempar jumrah dengan penerapan protokol kesehatan di Jembatan Jamarat, dalam rangkaian ibadah haji di Mina, Arab Saudi, Jumat (31/7/2020) (AFP via KOMPAS.com)

Mendengar para seluruh Jemaah Haji bertalbiyah dan saya sendiri pun tak tertinggal turut bertalbiyah, saya merasakan hati terkoyak-koyak, berdesir seperti remuk jantung saya ini. 

Betapa saya merasakan Allah begitu dekat. Rasanya kosa kata yang miliki tak cukup banyak untuk mengungkapkan kebesaran dan keagungan Sang Maha Pencipta.

Dengan menempuh perjalanan sekitar 4,5 km untuk dapat sampai di Jamarat, melintasi tiga terowongan yang sangat icon sekali di Mina karena tragedi Mina beberapa tahun silam. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Dibersamai oleh terik matahari karena saya dan rombongan KBIHU Al Hidayah ingin mengambil waktu afdholnya untuk melontar Jumroh yakni di waktu Dhuha.

Rute perjalanan untuk pergi agak menanjak, dengan demikian para Jemaah Haji harus pandai-pandai mengatur langkah agar tidak mudah kelelahan.

Kurang lebih satu jam, saya dan rombongan tiba di Jamarat. Masya Allah, alhamdulillah, kalimat terindah yang mampu terucap dari bibir saya, rasa lelah seakan sirna seketika.

Hanya ketakjuban demi ketakjuban di setiap sisi Bumi Allah Sang Pencipta Alam Semesta yang mampu saya rasakan hingga palung hati terdalam juga pada setiap aliran darah yang mengalir di tubuh saya. Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Saya dan suami mulai mengeluarkan batu kerikil dari tas tenteng yang saya bawa. Jumlahnya 7 butir. Dengan segala rasa yang berkecamuk, seakan belum percaya bahwa saya sudah berada di tempat lontar Jumroh ini. 

Selama ini dan selama dalam masa penantian mendapatkan panggilan Allah SWT, saya hanya mampu mendengar melalui keluarga, saudara, sahabat yang sudah pernah melakukan ibadah haji, ataupun dari hasil membaca tentang kisah perjuangan Nabi Ibrahim dan Rasulullah Saw, atau pula menyimak kajian tentang sejarah Mina, seringkali pula saya menyimak dari YouTube tentang melontar Jumroh, informasi terbaru sering disampaikan saat Bimbingan Manasik Haji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun