Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Terima Kasih Guru, Peranmu Takkan Tergantikan

25 November 2020   01:56 Diperbarui: 25 November 2020   03:35 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran sebelum pandemi covid-19 | Dok. novi nurul khotimah

Hari ini tanggal 25 November 2020 merupakan momentum bersejarah bagi guru-guru di seluruh tanah air Indonesia. Hari Guru Nasional yang dalam setiap tahunnya diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan bagi guru di seluruh Indonesia pada khususnya.

Tahun 2020 ini merupakan Hari Guru Nasional yang ke-75, usia yang sama dengan kemerdekaan Republik Indonesia. Dan peringatan Hari Guru Nasional pada tahun 2020 ini adalah sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

Peringatan yang biasanya semarak dengan berbagai kegiatan baik oleh para siswa, guru maupun insan-insan pendidikan. Tentunya pandemi Covid-19 yang menjadi penyebab tidak adanya peringatan secara tatap muka bagi daerah yang dinyatakan zona merah, kecuali daerah dengan zona hijau.

Namun itu semua bukanlah sesuatu yang harus diratapi tetapi harus disikapi dengan tetap semangat bahkan semakin semangat agar virus corona segera berlalu.

Hidup Guru, Hidup PGRI...!!!

Peranmu takkan tergantikan oleh siapa pun dan dalam keadaan bagaimana pun meskipun kini peranmu berbagi bersama para orangtua di rumah selama Belajar Dari Rumah (BDR) yang sudah nyaris sembilan bulan lamanya. 

Keberadaanmu selalu di nanti di hati para siswa, belaian kasih sayangmu menenteramkan kegundahan siswa, kesabaranmu menguatkan semangat para siswa untuk terus menimba ilmu, menempa diri dalam membangun karakter-karakter mulia dan membentuk pribadi-pribadi cerdas berilmu.

Monitoring siswa saat BDR | Dok. novi nurul khotimah
Monitoring siswa saat BDR | Dok. novi nurul khotimah
Hal tersebut terungkap dan semakin menguatkan ketika saya mendengar langsung keluh kesah dari orangtua. Baik itu informasi saya dengar langsung dari orangtua yang sempat saya kunjungi ketika mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan Belajar Dari Rumah (BDR) maupun laporan dari guru-guru wali kelas terkait keluhan orangtua yang sudah merasakan kelelahan bahkan sudah kewalahan dalam mendampingi siswa saat BDR.

Ketika saya mendampingi salah seorang guru wali kelas berkunjung ke rumah salah satu siswa yang sedang belajar, reaksi orangtua yang dikunjungi spontan tampak wajah yang sumringah, sapaan begitu ramah seolah dapat tempat untuk menumpahkan segala keluh kesah. Dan tentunya saya juga tak kalah senang dan bahagianya bertemu salah satu siswa yang hampir sembilan bulan tak jumpa di sekolah. 

Semakin bersyukur atas kebahagiaan yang saya dapat ketika mendapati siswa dalam keadaan sehat dan tentunya masih memiliki semangat belajar. Meskipun ketika ditanya dan diajak bicara, simpulannya bahwa belajar di rumah itu tidak menyenangkan, sudah membosankan dan melelahkan.

Kunjungan ke rumah siswa saat BDR | Dok. novi nurul khotimah
Kunjungan ke rumah siswa saat BDR | Dok. novi nurul khotimah
Pertanyaan dan pernyataan silih berganti baik dari siswa maupun orangtua ketika saya ajak bercengkrama.

"Bu, kapan sih Corona itu pergi?"

"Sampai kapan harus di belajar di rumah terus?"

"Kapan bisa diperbolehkan berangkat lagi ke sekolah?"

Kira-kira begitulah pertanyaan yang saya terima. Dan pertanyaan itu saya kira sudah menjadi pertanyaan yang umum. Tetapi sering kali membuat hati saya tersentuh. Betapa rindunya mereka para siswa untuk dapat kembali bersekolah seperti biasa sebelum pandemi Covid-19 merajalela.

Dan pernyataan orangtua mengalir begitu deras bagaikan air hujan yang turun dari langit ketika saya bertanya, "Mama, apa yang menjadi kesulitan saat mendampingi putranya belajar di rumah?"

Dari berbagai pernyataan yang disampaikan orangtua siswa, saya bisa menarik simpulan bahwa orangtua sudah mulai kelelahan bahkan kewalahan ketika mendampingi siswa belajar di rumah. Apalagi ketika kedua orangtua itu harus pula bekerja di luar rumah.

Orangtua merasa memiliki kemampuan terbatas dalam hal materi pembelajaran ketika putranya bertanya hal yang tidak mengerti. 

Alih-alih memberi penjelasan yang memuaskan bagi putranya malah emosi terlebih dahulu kadang-kadang muncul juga. Meskipun dari pihak sekolah tidak terlalu membebani siswa dengan berbagai kriteria-kriteria ketuntasan. Hal yang lebih diutamakan adalah perilaku-perilaku keseharian siswa dalam penguatan pendidikan karakter ketika belajar dari rumah.

Pembelajaran Online | Dok. novi nurul khotimah
Pembelajaran Online | Dok. novi nurul khotimah
Orangtua mengatakan bahwa selama mendampingi putranya selama hampir sembilan bulan belajar total di rumah tidak memiliki cara yang tepat dalam mentransfer ilmu, tidak memiliki ilmu yang cukup tentang keguruannya. Tidak memiliki kesabaran yang cukup tinggi saat menghadapi putranya ketika menghadapi kesulitan belajar.

Orangtua tidak bisa terus-terusan memainkan peran sebagai guru di rumah. Orangtua merindukan mengantarkan putranya untuk menimba ilmu di sekolah beserta para gurunya. Itu lebih menentramkan dan menenangkan. Semoga segera terwujud.

Setidaknya itulah perbincangan yang berhasil saya rangkum saat berkunjung untuk memantau kegiatan belajar ke rumah salah satu siswa.

Dan tentunya bagi guru pun bukan hal yang mudah menghadapi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 ini. 

Kreativitas dalam mengemas pembelajaran jarak jauh harus betul-betul direncanakan dengan matang dengan mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya adalah kondisi psikologis siswa. 

Berbagai inovasi pembelajaran berbasis digital merupakan suatu keniscayaan agar tidak tertinggal jauh meskipun tentunya kendala-kendala tidaklah sedikit akan menimpa. Tetapi hal itu bukan alasan untuk tidak membekali diri apalagi berhenti berkreasi.

Workshop Guru dalam meningkatkan kompetensi | Dok. novi nurul khotimah
Workshop Guru dalam meningkatkan kompetensi | Dok. novi nurul khotimah
Pandemi Covid-19 bukan berarti membelenggu langkah para guru untuk terus maju. Tetaplah semangat mendidik anak negeri generasi penerus bangsa. Pantang menyerah, jadikan lelahmu menjadi Lillah agar ilmu yang diberikan kepada siswa-siswa tercinta semakin berkah dunia dan akhirat. Aamiin...

Selamat Hari Guru Nasional ke 75.

"Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar"

Cirebon, 25 November 2020

Novi Nurul Khotimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun