Mohon tunggu...
Novi Kurnia
Novi Kurnia Mohon Tunggu... Wiraswasta - a random writer

I am a random person. Also, I am a random writer. By writing, it help me a lot to re arrange my mind, to re-structurize my mind. Having interest in writing about social topics, psychology (mostly MBTI), sometimes make up. This blog is owned by me: heyitsnovi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Introvert, yang Sering Disalahpahami

15 September 2020   06:53 Diperbarui: 15 September 2020   07:00 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar kata-kata ini enggak? "Makan gak makan asal ngumpul". Hal ini wajar banget di Jawa, mau keadaannya seburuk apapun pasti akan bahagia asal tetap berkumpul bersama keluarga. Sistem masyarakat yang ada di Indonesia, lagi-lagi kurang menguntungkan bagi introvert. Orang-orang yang lebih nyaman dengan kesendirian, dianggap sebagai orang yang sombong dan enggak membutuhkan orang lain (dan keluarga). Lagi-lagi introvert memiliki stereotype negatif.

4.       Anggapan bahwa Introversion adalah penyakit mental
Aku sempat ngobrol ringan dengan temanku, yang selama bertahun-tahun mengunci diri di rumah dan jarang keluar. Kami ngobrol masalah introversion dan aku bilang bahwa dia adalah orang introvert, sama seperti aku. 

Hal yang membuat aku kaget adalah, dia bilang dia bukan introvert dan dia menganggap bahwa orang-orang introvert harus ke psikolog karena mereka memiliki gangguan mental. Waktu aku tanya alasannya kenapa, dia menjawab, "Ya setahuku orang itu gak boleh gak mau bergaul dan kumpul dengan orang lain. Kalau maunya sendirian terus berarti orangnya punya gangguan mental."

Aku sebenarnya kasihan, karena dia denial dan selama ini aku yakin dia pasti sering disalahkan oleh lingkungan dan menyalahkan diri sendiri. Hingga dia menjadi asosial dan tidak mau berbaur dengan lingkungan di sekitar dia. Selama inipun, aku juga sering dianggep aneh karena menjadi introvert. Orang-orang yang tidak paham namun memiliki suara yang lebih keras dari orang yang paham, dengan mudah memberikan stereotipe buruk kepada introvert yang dari awal memang sangat berbeda dengan yang lain.

Kesimpulan yang aku dapat, mengapa introvert mendapatkan stereotipe yang buruk adalah konstruksi dan nilai dari masyarakat itu sendiri ditambah dengan sistem pendidikan yang mengajarkan dari kecil bahwa 'kesendirian itu hal yang salah, yang benar adalah bersama-sama'. Sehingga efeknya muncul banyak stereotipe buruk tentang introvert, bahkan sampai pada introvert yang dikatakan memiliki gangguan kejiwaan.

Sebenarnya dari tulisan ini, bukan berarti aku bermaksud untuk memberikan dorongan agar orang menjadi asosial dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Karena bagaimanapun juga, kita hidup bermasyarakat dan kita pasti membutuhkan satu sama lain. Hidup bermasyarakat itu seperti organ tubuh, yaitu sebuah sistem dan kita tidak akan pernah bisa lepas dari sistem di masyarakat.

Tujuan aku menulis ini adalah, aku ingin menunjukkan mengapa introvert selalu memiliki stereotipe negatif. Tidak banyak orang yang tahu, ataupun yang mau tahu dengan orang lain. Orang banyak yang cepat ngejudge, karena mereka anggap bahwa introvert adalah orang-orang yang salah. 

Tanpa mereka tahu bahwa introvert adalah orang-orang yang sangat dirugikan oleh sistem yang ada di masyarakat, nilai-nilai yang didoktrin dari kecil bahkan introvert dirugikan oleh sistem pendidikan yang sedang berlaku. Orang-orang introvert menjadi minoritas, dan akan terus disalahkan karena menjadi orang yang berbeda dari lingkungan kita.

Hei  introvert, kita bukan orang orang aneh kok. Karena kita berbeda, bukan berarti kita orang yang aneh, bukan berarti kita memiliki gangguan mental, bukan berarti kita salah. Tidak ada yang salah dengan mencari ketenangan dan tidak ada yang salah nyaman dengan kesendirian. Orang-orang Introvert merupakan orang-orang yang bijaksana, pendengar yang baik, dan sangat peduli dengan orang lain. 

Pemimpin yang introvert adalah mereka biasanya orang-orang yang bijaksana dan memiliki karakter yang kuat. Tidak ada yang salah dengan menjadi introvert. Just be yourself, jadilah dirimu sendiri. Orang-orang seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Steve Wozniak (co. Founder Apple), Emma Watson, JK. Rowling, Abraham Lincoln (presiden Amerika Serikat), dan Mahatma Gandhi adalah contoh introvert yang hebat. Dengan kesendirian, introvert dapat menghasilkan karya-karya dan ide yang brilian, seni yang dikenang sejarah dan menjadi pemimpin dunia yang hebat. Karena dalam kesendirianlah introvert dapat berpikir dan menjadi dirinya sendiri.

Aku juga berharap, agar introvert lebih dihargai, berhenti menyalahkan diri sendiri, lebih menerima dirimu apa adanya serta berhenti memaksakan diri menjadi orang lain. Setiap orang berbeda-beda, akan lebih indah jika kita berhenti memaksakan agar bisa sama dengan orang lain dan menghargai perbedaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun