Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Efek Samping AstraZeneca, Benarkah Berbahaya?

11 Mei 2021   18:16 Diperbarui: 12 Mei 2021   09:13 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/torstensimon)

Kemarin sore, saya sempat terkejut dan agak sedikit parno saat melihat pemberitaan mengenai seorang pemuda yang dikabarkan meninggal dunia usai mendapat suntikan vaksin berjenis AstraZeneca. 

Dilansir dari Kompas.com (10/05/2021), Trio Fauqi Firdaus (22) mengalami gejala efek samping dari vaksin AstraZeneca berupa demam yang sangat tinggi hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia sehari setelah menerima vaksin.

Keterkejutan dan rasa parno saya tidak lain karena pagi harinya, saya pun mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama dari jenis yang sama, AstraZeneca, di Puskesmas terdekat.

Sontak saja saya langsung membaca-baca referensi tentang vaksin ini dan terus mengamati secara mandiri efek samping yang saya rasakan hingga hari ini.

Apa itu vaksin COVID-19 AztraZeneca?

Vaksin berjenis AztraZeneca merupakan produk vaksin yang dikembangkan melalui kerjasama antara perusahaan AstraZeneca dengan Universitas Oxford.

Vaksin ini merupakan jenis vaksin yang memanfaatkan virus flu yang dimodikasi dengan membawa kode-kode penting dari virus COVID-19. Dengan kata lain, vaksin AstraZeneca tidak mengandung atau membawa virus COVID-19 itu sendiri, tetapi hanya kode-kode genetik penting dari virus ini.

Kompas.com (10/03/2021) pun menyebutkan bahwa tingkat efikasi dari vaksin AztraZeneca ini menurut BPOM adalah sebesar 62,1 persen setelah diuji cobakan di Indonesia.

Sementara jangka waktu rehat menuju tahap kedua pemberian vaksin pun terbilang lama, yakni 8-12 minggu. Jadwal saya untuk kembali vaksin pun masih di bulan Agustus nanti.

Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/alirazagurmani9272)
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/alirazagurmani9272)
Apa efek samping dari Vaksin AztraZeneca?

Dokumen resmi dari Pemerintah Australia untuk Indonesia menyebutkan adanya efek samping umum dan tidak umum paska mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. 

Efek samping umum terbagi menjadi:

  • nyeri atau bengkak di daerah bekas suntikan
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • mual
  • demam dan menggigil
  • merasa kurang sehat
  • nyeri sendi

Sementara efek samping tidak umum diantaranya:

  • pembesaran kelenjar getah bening
  • nyeri pada anggota badan
  • pusing
  • nafsu makan menurun
  • sakit perut

Tentunya, efek samping yang dirasakan berbeda-beda pada setiap orang. Entah apa yang melatarbelakanginya, tetapi, dugaan saya pastilah bergantung pada kondisi masing-masing individu.

Beberapa rekan saya pun yang mendapatkan suntikan vaksin berjenis Sinovac mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ada yang merasakan mengantuk seharian. Namun, ada juga yang merasakan lapar seharian. Nah, lho!

Sementara untuk saya pribadi, efek samping yang saya rasakan setelah pemberian vaksin AstraZeneca tahap pertama, tidak ada perubahan apapun yang saya rasakan hingga 7 jam paska pemberian vaksin, kecuali rasa nyeri di bagian bekas suntikan. Efek samping ini masih saya rasakan wajar sebagaimana pemberian vaksin-vaksin lainnya.

Namun, setelah lebih dari 7 jam, saya mulai merasakan suhu badan yang sedikit lebih tinggi. Istilahnya, suhu badan saya suam-suam kuku tetapi tidak sampai demam tinggi. Gejala berikutnya yang mengikuti adalah sakit kepala yang sangat kuat hingga badan yang agak sedikit menggigil. Alhasil, saya pun tidur malam dengan selimut tebal karena merasa kedinginan.

Tak tahan dengan sakit kepala yang sangat kuat, saya pun memutuskan untuk meneguk satu buah Paracetamol. Hal ini saya lakukan juga setelah membaca banyak sumber yang menyebutkan bahwa konsumsi Paracetamol secara tidak berlebihan masih diperbolehkan setelah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.

Dan lagi, sesaat setelah mendapatkan suntikan vaksin ini di puskesmas terdekat, petugas vaksinator membekali setiap penerima vaksin dengan Paracetamol untuk dikonsumsi setelah berbuka puasa dan setelah sahur. 

Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/spencerbdavis1)
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/spencerbdavis1)
Penanganan ini berbeda dengan pemberian vaksin Sinovac yang diterima Ibu saya beberapa waktu yang lalu. Karena pada saat pemberian vaksin berjenis Sinovac, petugas Puskesmas tidak membekali penerima vaksin dengan Paracetamol.

Asumsi saya, pastilah mereka pun sudah sangat paham dengan efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin berjenis AstraZeneca ini.

Setelah mengonsumsi Paracetamol, demam saya berangsur-angsur menurun dan hari ini, sehari setelah menerima vaksin, suhu badan saya sudah terbilang normal.

Hanya saja, sakit kepala yang saya rasakan masih tersisa sedikit, bahkan hampir tidak ada sama sekali. Gejala sakit kepala yang saya rasakan tidak sekuat beberapa jam setelah menerima vaksin kemarin.

Namun, efek samping yang saya rasakan ini tidaklah sama dengan efek samping yang dirasakan oleh keponakan-keponakan saya yang kebetulan kemarin melakukan vaksin bersama. 

Bukan demam dan sakit kepala yang mereka rasakan, melainkan hanya sekedar nyeri badan.

Sementara Ibu dari seorang rekan saya yang juga menerima vaksin yang sama di hari yang sama, justru tidak merasakan efek samping apapun.

Pagi ini pun, pihak Puskesmas membuatkan kami Grup WA agar bisa saling memantau gejala-gejala yang dialami paska vaksinasi. Beberapa pun telah menyebutkan gejala seperti yang saya alami, yakni demam, sakit kepala, dan meriang.

Jadi, sudah pastilah efek samping yang dirasakan setiap orang berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing, meskipun terdapat efek samping umum yang banyak dirasakan oleh sebagian besar penerima vaksin.

Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/alirazagurmani9272)
Ilustrasi Vaksin COVID-19 (Sumber gambar: Pixabay/alirazagurmani9272)
Lalu, haruskah kita takut menerima Vaksin AstraZeneca?

Jujur saja, rasa parno saya tentu tidaklah mengada-ngada, terlebih setelah pemberitaan media mengenai korban meninggal dunia setelah menerima vaksin ini.

Namun, pemerintah pun telah menyatakan bahwa kasus ini masih memerlukan investigasi secara menyeluruh untuk memastikan keabsahan dari dugaan yang beredar tersebut.

Karena itu, untuk saat ini, vaksin berjenis AztraZeneca ini masih dinyatakan aman untuk diberikan. 

Hemat saya, hal terpenting adalah bagi kita untuk mawas diri dan mengamati secara berkala gejala-gejala yang dirasakan paska vaksin. Hal ini juga bertujuan agar kita bisa mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat jika memang terjadi indikasi yang serius.

Kartu vaksin yang kita dapatkan pun sudah menuliskan nomor kontak yang bisa dihubungi jika terdapat keluhan-keluhan paska vaksin yang mengkhawatirkan, sehingga kita pun dapat mengantisipasi gejala-gejala yang mungkin timbul paska vaksinasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun