Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlin dan Malam Pergantian Tahun yang Mendebarkan

25 Maret 2021   22:43 Diperbarui: 25 Maret 2021   22:46 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisa runtuhan Tembok Berlin (Dokpri)
Sisa runtuhan Tembok Berlin (Dokpri)
Keunikan Berlin juga karena tata kotanya yang dipenuhi oleh kejutan-kejutan kecil. Banyak karya-karya seni kontemporer yang bisa kita saksikan di setiap jalanan Kota Berlin yang membuatnya berbeda dari kota-kota lainnya di Jerman.

Seperti karya seni House Ball yang sarat akan pesan sosial, layaknya sebuah rumah dan seisinya yang tergulung menjadi sebuah bola, lalu diikat menjadi satu. 

House Ball (Dokpri)
House Ball (Dokpri)
Atau juga, Fernsehturm (TV Tower) tertinggi di Jerman, yang tingginya mencapai 368 meter.

Di sampingnya terdapat meeting point paling umum bagi para pengunjung di Alexanderplatz, yakni World Time Clock yang menunjukkan waktu yang berbeda-beda di seluruh dunia. World Time Clock ini pun berotasi setiap saat sesuai dengan perubahan waktu di setiap kawasannya.

World Time Clock dan Fernsehturm (Dokpri)
World Time Clock dan Fernsehturm (Dokpri)
Semakin sore di penghujung tahun, Berlin semakin dingin tapi juga semakin ramai oleh para pengunjung dari berbagai belahan dunia. Suasana sore yang sepertinya cocok untuk dinikmati dengan menyaksikan monumen bersejarah lainnya di Berlin, yakni Memorial to the Murdered Jews of Europe.

Memorial to the Murdered Jews of Europe (Berlin)
Memorial to the Murdered Jews of Europe (Berlin)
Tempat yang sempat viral beberapa tahun lalu oleh salah seorang selebriti tanah air ini ternyata tak kalah ramai oleh pengunjung di Berlin. Ada yang hanya sekedar melewati setiap bebatuannya yang tertata bak labirin. Ada juga yang sambil berfoto-foto diantara labirin tersebut.

Di area ini terdapat kira-kira 2000 pelat batu yang tertata rapih di pelataran seluas 19000 meter persegi.

Tinggi dari setiap batu-batu itu pun tidak sama, sehingga membentuk desain arsitektur yang unik saat dipandang secara seksama.

Pemandangan arsitektur Berlin di malam hari (Dokpri)
Pemandangan arsitektur Berlin di malam hari (Dokpri)
Hari semakin sore, Berlin pun semakin temaram. Namun, karena masih di bulan Desember, lampu-lampu khas Natal pun masih menghiasi beberapa sudut bangunannya dan menambah keindahan senja di Berlin di penghujung tahun.

Berhubung hari semakin gelap, rasanya perut juga semakin lapar.

Jika siang tadi perut sudah dikenyangkan oleh makanan khas Indonesia untuk mengobati rasa kangen masakan nusantara (di Berlin cukup banyak restoran Indonesia), malamnya tak lengkap jika tak mencoba Mustafa Kebab, yang konon katanya terlezat se-Jerman Raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun