Dresden, Musim Panas, dan Sungai Elbe

Frauenkirche, namanya. Gereja di area kota tua yang merupakan gereja Baroque, khas dengan arsitektur era 1700-an. 

Gereja ini telah selesai dibangun pada tahun 1743, namun dihancurkan pada tahun 1945 dan dibangun kembali pada tahun 1994 hingga selesai di tahun 2005. 

Tak ada salahnya sempatkan berkunjung sejenak ke Frauenkirche dan melihat-lihat arsitekturnya lebih dekat dan seksama lagi. 

Frauenkirche Dresden (Dokumentasi pribadi)

Kota tua Dresden sungguh memikat. Bangunan-bangunannya yang tinggi seolah mengimbangi pelataran kota tua yang sangat luas. 

Bangunan-bangunannya pun berwarna-warni sedemikian rupa. Warna-warni yang serasi di bawah naungan langit biru dan awan putih musim panas.

Meski pucat biru langit siang itu,
Tak kutemukan sudut sepi pada kotanya.

Kawasan Kota Tua Dresden (Dokumentasi pribadi)

Hari yang terik dan banyak berjalan kaki, sudah pasti membuat perut lapar. Coba sempatkan berjalan ke belakang Frauenkirche. 

Nama kawasannya adalah Neumarkt. Dan di situ berjajar berbagai macam restoran yang bisa kita singgahi untuk makan siang.

Neumarkt Dresden (Dokumentasi pribadi)

Musim panas, rasanya tak lengkap ya jika tidak menikmati es krim. Apalagi dengan cuaca yang sangat terik khas musim panas. Satu tangkup es krim pasti akan menyejukkan hari kita di Dresden.

Es krim yang kami beli di Neumarkt (Dokumentasi pribadi)

Atau, ingin coba jalan-jalan ke area istana di Dresden? Bisa juga dong!

Zwinger (Zwinger Palace), nama tempatnya. Sebuah istana bergaya Baroque yang dibangun pada abad ke-16 hingga ke-18. Bangunan istananya berkeliling megah dengan pelataran istana yang sangat luas dan dilengkapi dengan pancuran air di beberapa sudutnya.