Sedangkan layanan rawat inap diberikan kepada pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba yang memiliki tingkat penggunaan sedang sampai berat serta tidak memiliki dukungan pemulihan sosial dan keluarga yang memadai.
Penyalahgunaan narkoba bukan hal yang dapat diremehkan dan kecil, oleh karena itu Pemerintah memberikan perhatiannya yang luar biasa. Namun memang butuh perjuangan yang sangat Panjang untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan Narkoba, dan kerja sama dari semua pihak dan sektor tentu saja.
Tahapan perubahanÂ
Serupa dengan mewujudkan Indonesia yang bersih dari Narkoba yang membutuhkan upaya dan tenaga. Rehabilitasi juga merupakan proses yang sangat panjang, bahkan dapat dikatakan sebagai proses pemulihan seumur hidup, karena sifatnya yang adiktif, individu yang sedang menjalani proses pemulihan dapat kembali lagi kambuh dan menyalahgunakan narkoba kapan saja, tanpa dapat diprediksi.
Gambaran proses pemulihan ini dipaparkan oleh Prochascka (DiClemente, 2006) dalam teori tahapan perubahannya. Di mulai dari tahapan pre-kontemplasi, ketika pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut bermasalah -> kontemplasi, yaitu tahapan ketika pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan mulai menyadari bahwa apa yang dilakukannya salah dan ia perlu berubah -> preparasi, tahapan ketika pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba mulai menyiapkan diri untuk berubah -> aksi, tahapan ketika pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan mulai menjalani proses rehabilitasi dan perubahan-> maintenance, ketika pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan sudah selesai menjalani program rehabilitasi dan sedang menjalani proses agar tidak kembali lagi melakukan penyalahgunaan narkoba.
Tahapan perubahan ini tidak selalu mulus dijalani. Seringkali pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan kembali relapse atau menyalahgunakan narkoba ditengah-tengah proses rehabilitasi. Bahkan setelah berada dalam tahap maintenance.
Tidak jarang pula pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba ini mengikuti rehabilitasi karena terpaksa. Karena pada mulanya tertangkap oleh Petugas dan mendapat putusan pengadilan untuk menjalani rehabilitasi. Adapula yang merasa terpaksa karena "dijebak" oleh keluarga, sehingga menjalani rehabilitasi dengan berat hati dan perlu proses yang sangat panjang untuk menuju perubahan.
Hal ini terjadi karena pecandu penyalahguna masih menganggap bahwa apa yang dilakukannya tidak salah, dan tidak menimbulkan kerugian baik material maupun non material apapun, walaupun sebenarnya kerugian dan masalah yang timbul sudah sangat banyak.
Tips agar proses rehabilitasi dapat berjalan dengan baik
Proses rehabilitasi dan pemulihan ini bukan merupakan proses yang mudah dan cepat. Perlu kerjasama dari semua pihak agar tujuan rehabilitasi dapat terwujud dengan baik. Dukungan sosial dan keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat membantu dalam mewujudkan cita-cita rehabilitasi, yaitu kembali pulih, produktif, dan berfungsi sosial.
Kurangnya dukungan sosial dan keluarga seringkali menjadi faktor pemicu dalam kekambuhan. Tidak sedikit pecandu penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba yang berproses dalam rehabilitasi dengan baik sampai dinyatakan selesai menjalani rehabilitasi kembali datang untuk rehabilitasi setelah dikembalikan pada keluarga. Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan sosial dan keluarga.