Mohon tunggu...
Novi AriyanPratama
Novi AriyanPratama Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalah Mahasiswa jurusan Teknik Industri di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang memiliki keahlian dibidang teknik dan desain sistem.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jenis-jenis Limbah Sampah Plastik

3 Januari 2023   05:30 Diperbarui: 3 Januari 2023   05:34 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Plastik merupakan jenis polimer yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perabotan rumah tangga, pembungkus makanan, hingga pernak-pernik yang kita pakai, sebagian besar berbahan plastik.

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Sebagaimana catatan dari Science Direct, sampah plastik yang ditimbulkan oleh manusia telah mencapai 7 mil dibawah permukaan laut. Dalam SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) timbulan sampah telah mencapai 2.875.115,36 ton/tahun dari total timbulan sampah tahunan tiap provinsi di Indonesia.

Tumpukan sampah plastik ini dimulai dari kita maupun masyarakat yang sering menggunakan plastik hanya dengan sekali pakai. Selain itu, plastik juga memiliki harga yang relatif murah. Akibatnya sampah tersebut akan merusak kelestarian lingkungan.

Maka dari itu perlu adanya penanganan sampah plastik secara tepat. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, untuk meminimalisir permasalahan sampah, maka harus ada tempat pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah yang tepat akan meningkatkan nilai ekonomi dalam masayarakat. Namun, pengelolaan sampah ini perlu dilakukan secara luas dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat dan aman bagi masyarakat dan lingkungan, serta dapat mengubah perilaku dan pola pikir masayrakat terhadap sampah plastik.

Sebelum melakukan proses pengelolaan sampah, kita harus memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis plastik. Hal ini dilakukan agar kita memahami kompleksitas penanganan dan faktor kesehatan yang terkait dengan plastik. Plastik sendiri memiliki jenis dan sifat yang berbeda-beda, sehingga proses pengelolaan sampah harus disesuaikan dengan tepat.

Secara umum, plastik dibagi menjadi 7 jenis. Mengutip dari laman Zero Waste Indonesia, berikut ini adalah jenis-jenis plastik dan contohnya.

  • PETE atau PET (Polyethylene Terepthalate)

Jenis yang pertama adalah jenis plastik PETE atau PET (Polyethylene Terepthalate) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 1. Punya sifat ringan, kuat, dan umumnya transparan. Jenis ini hanya dapat digunakan untuk sekali pakai saja. Biasanya simbol ini ada pada botol minum, botol soda, botol minyak, botol saus, wadah selai, hingga kotak obat.

  • HDPE (High Density Polythylene)

Jenis yang kedua adalah jenis plastik HDPE (High Density Polythylene) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 2. Jenis HDPE ini merupakan jenis plastik yang paling kuat dan tahan terhadap kelembahan dan bahan kimia. Termasuk golongan plastik yang cukup aman digunakan berulang kali. Jenis ini biasanya ada pada galon air minum, botol susu, botol sabun, botol deterjen, botol shampo, dan plastik kemasan tebal lainnya.

  • PVC (Polyvinyl Chloride)

Jenis yang ketiga adalah jenis plastik PVC (Polyvinyl Chloride) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 3. Benda-benda plastik yang terbuat dari jenis ini sering disebut dengan “plastik beracun” karena mengandung berbagai macam bahan kimia beracun yang mudah larut dan berbahaya bagi kesehatan. Biasanya ditemukan pada pipa air, ubin, kabel listrik, wrapping, dan mainan anak-anak.

  • LDPE (Low Density Polyethylene)

Jenis yang keempat adalah jenis plastik LDPE (Low Density Polyethylene) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 4. Jenis plastik ini bersifat elastis, memiliki daya tahan yang lama, dan dapat digunakan berulang kali. Biasanya terdapat pada kantong plastik (keresek), kantong plastik sampah, tas belanja, hingga bungkus makanan.

  • PP (Polypropylene)

Jenis yang selanjutnya adalah jenis plastik PP (Polypropylene) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 5. Memiliki sifat yang cukup kuat dan tahan terhadap suhu yang panas. Jenis ini biasanya terdapat pada tempat makanan/minuman, botol sirup, kotak yogurt, sedotan plastik, selotip, dan tali berbahan plastik.

  • PS (Polystyrene)

Jenis plastik yang keenam adalah plastik PS (Polystyrene) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 6. Biasanya dijual dengan harga yang cukup murah dan termasuk bahan yang ringan. Plastik ini banyak digunakan sebagai tempat makanan styrofoam, tempat telur, dan foam packaging hingga bahan bangunan (bahan flooring). Plastik ini dapat mengeluarkan styrene yang merupakan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker, terutama jika saat menggunakan untuk makanan/minuman yang panas.

  • O (Other)

Terakhir adalah jenis plastik O (Other) yang memiliki simbol daur ulang dengan kode angka 7. Other disini maksudnya adalah jenis plastik yang tidak termasuk kedalam klasifikasi enam kode sebelumnya (PETE atau PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, dan PS). Penggunaan jenis plastik ini untuk makanan atau minuman sangat berbahaya, karena bisa menghasilkan racun Bisphenol-A (BPA) yang bisa membuat kerusakan pada beberapa organ dan mengganggu hormon tubuh. Faktanya, simbol ini biasa digunakan pada plastik untuk botol minum bayi, botol minum olahraga, iPod cases, dan Compact Disk (CD).

Nah, itulah 7 jenis-jenis plastik yang perlu kita ketahui sebelum melakukan pengelolaan sampah. Selanjutnya kita dapat melakukan pengelolaan sampah plastik sesuai dengan klasifikasi di atas agar plastik yang didaur ulang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Penulis: Novi Ariyan Pratama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun