Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Penyintas Fobia Mantan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mantan Bukan Tolok Ukur: Bahaya Membandingkan Pasanganmu dengan si Mantan

5 Oktober 2025   16:54 Diperbarui: 5 Oktober 2025   19:56 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com 

Sebelum masuk ke inti tulisan, saya ingin mengatakan: Buat yang cowok, punya banyak mantan bukan berarti play boy. Buat yang cewek, punya banyak mantan juga bukan berarti cewek gampangan.

Semua adalah bagian dari proses pencarian "teman hidup" yang terbaik menurut versinya masing-masing. Maka, jika dalam kamus hidup Anda tidak mengenal kata "pacaran" dan "mantan", sebaiknya tidak perlu melanjutkan membaca tulisan ini.

Ada kalanya tiba-tiba terlintas dalam benak kita, kita membandingkan antara pasangan yang saat ini sedang bersama kita dengan seseorang di masa lalu, alias si mantan.

Bukan sengaja membandingkan, tapi terkadang ada momen tak terduga yang akhirnya membuat kita membandingkan antara keduanya.

Misalnya, saat ini pasanganmu tidak bisa mengemudikan motor. Sementara dalam benakmu mengatakan, "Payah banget nih cewek, ke mana-mana mesti ku antar. Cewekku yang dulu itu mandiri, bisa bawa motor sendiri."

Pikiran-pikiran yang terkesan membandingkan seperti itu, rasanya memang wajar jika terkadang muncul di benak kita. Tapi, tolong jangan pernah terang-terangan mengungkapkan perbandingan itu di depan pasangan yang baru, terutama ketika kalian sedang bertengkar.

Karena begitu nama si mantan "muncul" di tengah pertengkaran, suasana akan menjadi dingin. Seketika semua pembahasan soal masalah utama bisa hilang, terganti oleh rasa sakit karena dibandingkan. Dan kalimat yang terucap tanpa dipikirkan akibatnya, bisa-bisa meninggalkan luka yang membekas.

Mungkin ada banyak orang yang masih menganggap mantan sebagai tolok ukur. Seakan-akan hubungan yang dulu adalah standar, dan pasangan baru harus menyamainya atau bahkan melebihinya.

Padahal, cara berpikir seperti itu hanya akan merugikan diri kita sendiri. Kenangan manis dengan si mantan memang sering terlintas saat kita sedang bertengkar dengan pasangan yang baru. Terkadang kita lupa bahwa masalah akan semakin runyam, ketika kenangan itu dipakai sebagai tolok ukur untuk mengukur orang lain.

Hidup tidak seharusnya terus membandingkan masa lalu dan masa kini. Pasangan baru tentu punya hak untuk tetap dihargai. Jelas perasaannya akan terluka jika mendengar dirinya terus dibandingkan dengan seseorang di masa lalu.

Mungkin dia akan merasa, dirinya hanya sebatas pelarian dari hatimu yang sebenarnya belum sanggup move on dari masa lalu. Padahal, setiap orang hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun