Waktu lomba balap kelereng, entah kenapa Bang Horas paling heboh sendiri. Mungkin beliau punya kenangan terindah sama lomba ini. Yang pasti, bagian terseru adalah saat peserta lomba gagal menjaga keseimbangan, hingga menjatuhkan kelereng yang ada di sendoknya masing-masing. Saya pun kalah telak dalam lomba ini.
Sampai di lomba memasukkan benang ke jarum--yang ini sambil berjalan lho lombanya, bukan cuma sambil diam berdiri. Di babak pertama, tak disangka saya berhasil memenangkan lomba ini. Maklum, saya sudah biasa menjahit luka saya sendiri. Jadi sudah akrab sama jarum. wkwkwk..
Sementara dalam babak finalnya, saya hanya mampu menyabet juara ketiga. Lalu membawa pulang sebuah hadiah yang manis nan imut-imut dari sang ketua.
Setelah sesi foto-foto bersama dan pembagian hadiah, kami pun masih melanjutkan acara dengan makan siang bersama. Hingga akhirnya, tak terasa hari sudah semakin sore. Usai sudah rangkaian acara "17 Agustusan Bersama Kopaja71" hari ini.
Satu per satu pulang bersama cerita yang ceria, serta semangat baru. Perayaan tujuhbelasan kali ini telah membuktikan bahwa Kopaja71 tak hanya sekadar komunitas, tapi juga keluarga yang kompak dan saling mendukung.
Bagi kami, merdeka tidak hanya berarti bebas. Tapi juga berani untuk saling berbagi suka duka, pengalaman hidup, juga semangat yang mampu menguatkan satu sama lain. Dan hari ini, semuanya telah kami rayakan bersama.
Sampai jumpa di "ngetem" Kopaja71 selanjutnya. Terima kasih luar biasa untuk hari ini, semoga kita semua selalu diberkahi dengan kesehatan. Tak lupa, terima kasih juga untuk teman-teman pembaca yang sudah berkenan mampir di tulisan ini.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI