Suatu waktu
Malaikat duduk di hadapanku
Dia melarangku tertawa
Sebentar saja katanya
Hendak mengajakku mendebat rasa
Jangan lagi menulis puisi, titahnya
Sebab batu tak mengerti kata
Tak paham hati apalagi rasa
Batu enggan menerka puisi
Takut kalau mendadak punya hati
Hingga lupa pakai otak
Sesaat senyum di bibir malaikat
Berikan dosamu padaku, pintanya
Agar darah tak tersumbat
Dan sesak tak lagi meraja
Bogor, 21 Februari 2025
Baca juga: Peringatan Sunyi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Titipan Rasa
Baca juga: Cerpen: Angga yang Manis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!