Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Benarkah Kegemaran Membaca Dipengaruhi Faktor Genetik?

28 April 2024   19:07 Diperbarui: 28 April 2024   20:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.popmama.com

Untuk menjawab pertanyaan di atas, tentunya kita harus mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan genetik.

Dalam KBBI, genetik atau genetika ialah cabang ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak-cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.

Apa teman-teman pernah melihat seorang anak yang gemar membaca ternyata mempunyai orang tua yang juga gemar membaca? Apa hal tersebut hanya kebetulan, ataukah kebiasaan yang dapat dibentuk? Atau memang ada faktor genetik yang turut berperan di dalamnya?

Dalam sebuah penelitian psikologi mengenai hal ini, diperoleh kesimpulan bahwa faktor genetik berkontribusi terhadap banyak keterampilan kompleks selama masa kanak-kanak dan remaja awal. Termasuk literasi, kognisi verbal dan kognisi nonverbal, berasal dari perkembangan pada masa kanak-kanak dan ditangkap oleh kosa kata reseptif.

Reseptif sendiri artinya mau dan dapat menerima, terbuka, tanggap terhadap pendapat, saran dan anjuran orang lain.


Namun jika kita beranggapan bahwa kegemaran membaca pada anak adalah suatu kebiasaan yang dapat dibentuk, maka hal tersebut juga dapat dikatakan benar. Dalam hal ini, orang tua (terutama ibu) memegang peran besar dalam membentuk kebiasaan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan dalam membentuk kebiasaan ini di antaranya :

1. Menjadi contoh bagi anak
Setiap anak cenderung mudah meniru apa yang ia lihat di sekitarnya. Maka jika ingin anak gemar membaca, tentu orang tua harus menyediakan waktu untuk duduk sambil membaca buku di dekat mereka.

2. Membeli buku yang menarik bagi anak
Anak-anak sangat senang jika melihat gambar yang penuh dengan warna menarik, maka orang tua dapat membelikan buku-buku dongeng.

3. Membaca bersama anak
Setelah mendapat pilihan buku yang tepat, orang tua dapat membacanya dengan bersuara sementara anak turut menyimak di sampingnya.

4. Mendampingi saat anak membaca
Ketika anak mulai membaca bukunya sendiri, orang tua dapat melakukan kegiatan lain di sampingnya atau bahkan ikut membaca buku lainnya. Ada kalanya ketika membaca, mereka akan menemukan kalimat yang belum mereka pahami. Maka jika mereka harus bertanya, orang tua pun siap menjawabnya.

5. Minta anak menceritakan kembali
Setelah anak selesai membaca, mintalah anak untuk menceritakan kembali isi buku yang telah dibacanya tadi. Dari sini, kita dapat mengukur sejauh mana kemampuan daya ingat dan daya tampung anak. Tak ada salahnya memberikan sebuah pujian untuk mendorong semangat anak agar terus mau membaca.

6. Mengajak anak ke toko buku/ perpustakaan
Kenalkan toko buku dan perpustakaan kepada anak. Arahkan kepada mereka, buku-buku yang sesuai dengan usia mereka. Biarkan mereka memilih sendiri beberapa buku di antaranya.

Selain itu, kita harus memperhatikan faktor yang mempengaruhi minat baca anak agar dapat terus berlanjut. Yang di antaranya adalah faktor lingkungan, konsistensi membaca dan motivasi anak yang datang dari dalam dirinya sendiri.

Ketika kebiasaan baik ini tampak mulai ditinggalkan, maka orang tua harus kembali memotivasi anak dengan mengingatkan pada mereka akan banyaknya manfaat yang didapat ketika kita gemar membaca.

Dapat ditarik kesimpulan, orang tua yang memiliki gen gemar membaca, secara langsung telah mewarisi gen tersebut pada anaknya. Ketika orang tua dapat memanfaatkan gen tersebut dengan maksimal melalui upaya-upaya yang disebutkan di atas, maka akan terbentuklah anak yang gemar membaca pula.

Namun jika tidak ada upaya yang dilakukan oleh orang tua, maka yang menurun pada anak hanyalah gennya saja, bukan perilakunya yang secara nyata gemar membaca. Artinya, peran orang tua dalam hal ini telah dikalahkan oleh faktor lain yang lebih menarik bagi anak.

Sebaliknya, jangan heran jika menemukan anak yang gemar membaca padahal orang tuanya kurang suka membaca. Maka dalam kondisi demikian, yang menjadi faktor ialah lingkungan pendidikan dan pergaulan anak. Sehingga tanpa dorongan dari orang tua, dengan sendirinya anak tertuntut untuk gemar membaca.(*)

_______________________

Referensi :

https://acamh-onlinelibrary-wiley-com.translate.goog/doi/full/10.1111/jcpp.13327?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/10/15225581/3-hal-ini-jadi-penyebab-rendahnya-minat-baca-anak-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun