Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Komunitas Kompasianer Jakarta, Kopaja71 Memenuhi Undangan dari TransJakarta

2 Maret 2024   19:34 Diperbarui: 22 Maret 2024   07:29 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mas Eka, kak Bella dan Pak Bowo | dokumentasi Kopaja71

Perpustakaan di dalam area taman literasi | dokpri.
Perpustakaan di dalam area taman literasi | dokpri.

Beranjak dari taman ini, kami kembali berjalan kaki menuju kawasan m-Bloc. Sampai di sana, kami dapat lebih detil menelusuri setiap jengkal yang terdapat dalam kawasan ini. Yang cukup mengejutkan, terdapat satu ruang museum yang memamerkan peralatan yang digunakan dalam proses pencetakan uang pada zaman dahulu. Seperti mesin cetak handpress, mesin potong, mesin pembuat dan penghitung bagi uang logam yang sudah tercetak dengan baik.

Mesin handpress buatan Jerman th.1918 | dokpri.
Mesin handpress buatan Jerman th.1918 | dokpri.

Kami juga singgah ke suatu ruang dimana produk-produk UMKM dipasarkan. Sampai pada waktunya makan siang, tim Sebumi menggiring langkah kami menuju Roastman Cafe m-Bloc. Selesai dengan urusan makan siang, kami tak lekas beranjak. Pak Bowo kembali memberikan banyak informasi seputar TransJakarta - JakLingko. Salah satunya, beliau memaparkan bahwa kini TransJakarta - JakLingko sudah melayani 1,1 juta hingga 1,2 juta pelanggan setiap hari.

Bang Horas di dalam kawasan UMKM m-bloc | dokpri.
Bang Horas di dalam kawasan UMKM m-bloc | dokpri.

Dalam salah satu programnya, TransJakarta juga melayani penyandang disabilitas dan lansia dengan menggunakan TransJakarta Cares. Yaitu layanan khusus bagi penyandang difabel Jakarta untuk menuju halte Transjakarta. Layanan ini dapat dipesan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.

Terdapat pula kebijakan untuk menggunakan TransJakarta secara gratis bagi beberapa kategori, di antaranya lansia di atas usia 60 tahun, penyandang disabilitas, marbot dan jumantik.

Masih di kafe ini, kami melanjutkan kegiatan yang dipandu oleh tim Sebumi dalam melakukan praktik ecoprint. Berasal dari kata eco (alam) dan print yang artinya mencetak, maka ecoprint ialah mencetak dengan memanfaatkan pewarna alami/ zat warna daun, akar dan batang yang diletakan pada sehelai kain. Sedang kain yang digunakan pun umumnya ialah kain yang berserat dan kain rayon.

Lantas satu persatu dari kami dibagikan peralatan yang akan digunakan dalam praktik ini. Seperti tote bag polos, daun-daunan dan bunga yang masih segar, dua lembar plastik bening dan sebuah palu dari kayu. Dengan mengikuti arahan yang diberikan oleh Kak Bella dari Sebumi, kami pun tenggelam menikmati kegiatan yang satu ini. Dan sudah pasti, suasana menjadi ramai tak karuan. Bagaimana tidak? Karena semua teman-teman Kopaja71 serempak memukulkan palunya di atas media print yang disediakan.

praktik ecoprint | dokumentasi Kopaja71. 
praktik ecoprint | dokumentasi Kopaja71. 

Hasil karya kami pun sangat beragam, sesuai dengan kreasinya masing-masing. Dan tentu saja, tote bag yang telah dihias dengan hasil karya kami ini dapat kami bawa pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun