Mohon tunggu...
Pendidikan

Masuk Sekolah Bergengsi Kenapa Malah Minder?

13 Maret 2019   17:06 Diperbarui: 13 Maret 2019   17:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rara adalah murid kelas  3 SMP  yang baru saja lulus. Dia berasal dari keluarga pedagang  yang terbilang cukup  secara  ekonomi di desa. Sebagai anak pertama awalnya orangtuanya  tak ingin Rara melanjutkan sekolah SMAnya di kota, tetapi karena wali kelasnya menyarankan agar Rara melanjutkan sekolah SMAnya di kota dengan berat hati orang tua Rara merelakan Rara untuk melanjutkan sekolah di kota. Alasan wali kelasnya menyarankan Rara untuk melanjutkan sekolah di kota karen Rara termasuk anak yang pintar dan rajin, di kota Rara bisa saja lebih memiliki kesempatan dan berkembang lebih baik. 

Namun setelah Rara di terima di SMA favorit di kota Rara merasa minder meskipun di lain sisi Rara juga merasa bangga karena sebagai anak desa dia dapat diterima di SMA terfavorit. Rara merasa minder karena Rara merasa tidak cocok dengan lingkungan di kota yang mayoritas teman-temannya berasal dari keluarga yang kaya. Rara menganggap mereka sombong, terlalu pilih-pilih teman, sombong dan Rara tidak bisa juga mengikuti gaya hidup teman-temannya. 

Hingga akhirnya Rara merasa sekolah di kota bukan sekolah untuknya, tetapi jika Rara meminta kembali sekolah di desa dia malu dengan orang tuanya dan teman-temannya di desa namun jika Rra bertahan itu akan menjadi hal yang susah untuknya karena dia merasa tidak ada yang peduli dengannya. Tak jarang Rara juga memaki dirinya sendiri "dasar anak desa yang miskin". Hal ini membuat Rara menjadi benar-benar minder, pemalu serta ragu dan takut untuk bergaul dengan teman-temannya. Hingga masalah ini berpengaruh kepada nilai Rara yang semakin lama semakin turun dan membuat beban pikiran serta perasaanya semakin berat, bahkan dia tidak yakin jika dia bisa naik kelas .

Tak sedikit anak yang mengalami masalah seperti di atas. Belum lagi jika teman-temannya memang menekan dan membull, itu akan jadi menjadi sangat berat untuk si anak. Sebenarnya permasalahan seperti ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan bimbingan konseling untuk individu atau juga layanan orientasi. Karena permasalahan seperti ini hanya melibatkan individu itu sendiri dan juga agar Rara mengenali lingkungan barunya tersebut, kecuali kalau memang terjadinya tekanan dan juga bullying dari teman-temannya secara langsung itu dapat dilakukan dengan layanan mediasi atau layanan kelompok.

Selain layanan individual, layanan bimbingan atau konseling kelompok, layanan mediasi dan layanan orientasi masih ada beberapa layanan bimbingan dan konseling yang bisa dimanfaatkan oleh murid, seperti:

  • Layanan informasi, yaitu layanan konseling yang memungkinkan seseorang menerima dan memahami berbagai informasi untuk pengambilan keputusan
  • Layanan penempatan dan penyuluhan, yaitu layanan konseling yang memungkinkan seseorang memperoleh penempatan dan penyuluhan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing
  • Layanan penguasaan konten, yaitu layanan konseling yang memungkinkan seseorang mengembangkan diri berhubungan dengan sikap dan kebiasaan yang baik, materi pelajaran yang cocok serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya
  • Layanan konsultasi

Dari banyaknya layanan tersebut sudah jelas jika kita memiliki masalah harusnya dapat memanfaatkan layanan tersebut dengan baik agar kita bisa mengetahui solusi terbaik dari permasalahan kita dan permasalahn tersebut tidak sampai menggangu proses belajar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun