Dosen pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H, M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung)
Penulis : Novia Nur Aulia (Mahasiswi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung)
Mengingat banyaknya kejadian maupun bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Secara tidak sadar kita sudah membuat bumi kita ini menanggung banyak sekali beban.
Beban itu berupa limbah, sampah, karbon, dan semua itu disebabkan karena ulah manusia. Kita hidup di bumi ini bukan hanya manusia saja tetapi ada banyak makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan.
Sebagai makhluk Tuhan yang maha Esa dalam sila pertama Pancasila. Alam semesta ini dibuat atas kehendak Tuhan di lain sisi kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan dan merawat apa yang Tuhan telah berikan.
Tapi lihatlah kenyataan yang pedih ini, pepohonan banyak yang ditebang, cagar alam mulai menyusut, populasi hewan-hewan untuk menjaga kestabilan alam mulai dieksploitasi, dan hutan lebat mulai diganti fungsikan menjadi ladang pertanian.
Berdasarkan data faktual yang mencatat hanya ada berapa bagian dari bumi ini yang dipenuhi hutan tinggal sedikit saja. Karena kebanyakan dipenuhi dengan perkotaan dan pabrik-pabrik yang beroperasi setiap harinya yang pastinya itu mencemari berbagai macam unsur bumi.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56)
Bukankah sudah jelas di dalam ayat ini kita diperintahkan untuk jangan membuat kerusakan terhadap alam kita ini. Apalagi diluar sana alam kita ini justru dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri, tindakan seperti itu sangat tidak patut untuk dipertahankan.