Mohon tunggu...
Inem Ga Seksi
Inem Ga Seksi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jadilah air bagi ragaku yang api

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Celoteh Rakyat Jelata

10 Agustus 2012   02:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarlah rentetan konflik membuat suram cerita bangsa ini, namun perjuangan para pahlawan terdahulu tidak akan pernah saya suramkan.

Saya mengidolakan beberapa tokoh pejuang seperti Bung Karno, karena selain pintar beliau juga piawai dalam memikat hati para wanita. Bung Hatta, beliau sosok yang pendiam namun bersahaja, bahkan pers Jepang memberi julukan "Gandhi of Java" karena ketulusanya dalamberjuang membela rakyat serta anti terhadap kekerasan dalam melakukan perlawanan, Jenderal Sudirman, jiwa juangnya setinggi langit, hingga sakit pun beliau rela di tandu demi memimpin sebuah perjuangan membela tanah dan air ini.

Saya bukanlah sosok yang penting dalam jajaran pemerintahan, saya hanya sosok rakyat jelata yang mempunyai keinginan agar Indonesia selalu di kenang sebagai bangsa yang besar di kancah peta dunia.

Suramnya warna merah putih sekarang terjadi karena sebagian oknum mulai " lupa" pada perjuangan para pahlawan. Hingga membuat suatu aksi yang di luar dari kepentingan bangsa ini. Aksi yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi, sehingga kepentingan golongan menjadi hal yang di kesampingkan.

Itulah wajah Indonesia sekarang, suram dan buram.

Namun, saya tetap bangga pada Indonesia, saya tetap cinta tanah dan air ini. Bagi saya tanah air ini tidak pernah pudar cahaya kejayaannya. Kalaupun surut itu karena beberapa ulah dari penghuninya.


Ibarat sebuah komplek perumahan, akan selalu ada warga yang tidak taat peraturan. Namun hal tersebut tidak bisa di jadikan patokan bahwa perumahan tersebut tidak layak huni. Di samping beberapa warga yang membangkang, masih ada, tepatnya masih banyak warga yang mau dan siap sedia membangun dan mentaati setiap aturan yang sudah di tetapkan.

Jika sebagian orang menghujat negara ini, mengapa kita harus ikut menghujat ?.

Tidakkah itu salah alamat, jika ingin menghujat, hujatlah warga(oknum) yang tidak taat, warga yang tidak mau bertoleransi dengan pihak lain, sehingga egoisme menjadi prinsip hidupnya.

Biarlah saya di katakan nasionalis yang terlambat, tapi bagi saya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Tanah air yang saya pijak sekarang bukanlah sesuatu yang memalukan, namun sesuatu yang patut di perjuangkan

Dirgahayu Bangsaku,


Dirgahayu Negeriku.



Jayalah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun