Mohon tunggu...
NovelMe
NovelMe Mohon Tunggu... Penulis - Baca dan Tulis ya NovelMe!

Joyful Unlimited Reading! Aplikasi Membaca & Menulis Novel. Tersedia di Google Play Store dan App Store.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bulan Suci Merantau Sendiri, Miris

8 Mei 2019   17:13 Diperbarui: 8 Mei 2019   18:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan suci identik dengan kebersamaan, kan? Banyak orang memamerkan kebahagiaan mereka untuk berbagi waktu dengan orang terkasih. Tawaran buka puasa bersama membanjiri group chat di aplikasi chatting. Semua orang memanfaatkan bulan ini untuk bersenang-senang dengan orang yang disayangi. Kecuali aku.

Sejak lulus SMA, aku memutuskan untuk merantau ke ibukota demi menghidupkan orang tuaku yang tak lagi bekerja dan adik-adikku yang masih sekolah. Ya, harus aku yang berkorban meninggalkan surgaku dan zona nyamanku.

Di bulan ini semua terasa semakin berat. Aku tak memiliki siapapun. Tak ada teman yang bisa ku ajak makan bersama. Apalagi keluarga? Mereka duduk bersama di rumah kecil kami yang nyaman berbagi tawa, sedangkan aku di sini di kamar kos kecilku sendiri. Tak ada yang menemani. Sungguh miris...

Aku rindu kebersamaan itu. Aku ingin dikelilingi orang yang ku sayang di bulan suci ini. Tapi tak ada yang bisa ku lakukan kecuali mencari rejeki agar keluargaku tetap dapat tertawa bersama di kampung. Untung lah aku mendapat tambahan uang dari kompetisi menulis novel Next Top Writer. Tidak, aku tidak bisa menulis. Aku cuma menuliskan cerita hidup dari keluarga kecilku di kampung. Ternyata banyak orang yang menyukainya. Di situ lah aku mulai mencintai dunia tulis-menulis ini. Tak pernah ku sangka aku bisa mendapat penghasilan dari tulisanku sendiri.

Untuk kamu yang bisa tinggal serumah dengan keluarga dan menghabiskan waktu dengan orang terkasih di bulan suci ini, bersenang-senanglah selagi bisa. Kuucapkan selamat atas itu. Kamu termasuk orang-orang beruntung. Bolehkah aku bilang bahwa aku sedikit iri? Tapi aku turut bahagia atas kebahagiaanmu..

Semoga Tuhan mempercepat waktuku untuk berkumpul kembali bersama keluarga kecilku. Aku rindu. Sungguh rindu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun