Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mari Lebih Dekat dengan Perilaku Anak Milenial

21 September 2019   01:37 Diperbarui: 21 September 2019   02:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
businessadvice.co.uk

Menurut beberapa sumber, yang dinamakan anak milenial adalah orang-orang kelahiran tahun 1980-an sampai sekitar tahun 2000-an. Sementara orang-orang kelahiran tahun 2000-an disebut dengan generasi Z. 

Ada juga yang menyebut anak jaman now. Hayoo, coba di cek usia masing-masing, kita, Anda masuk kategori milenial atau bukan. Jika iya, maka artikel ini mungkin memang ditujukan untuk kita, termasuk saya hehe..

Mempelajari perilaku anak milenial yang unik dan ajaib memang tidak ada habisnya. Karena orang-orang yang hidup pada zaman milenial merupakan masa transisi/peralihan dari dunia teknologi khususnya teknologi komunikasi yang mengubah gaya hidup hampir di seluruh lini.

Berikut ini setidaknya ada 7 perilaku anak milenial yang patut kita ketahui. Apa saja, yuk baca artikel ini sampai tuntas yaa..

Lebih menyukai dunia malam alias begadang. Dunia malam bagi sebagian orang memang mengasyikkan. Ada banyak kegiatan yang bisa didapatkan dari aktivitas begadang. 

Mulai dari mengerjakan tugas-tugas, menonton tayangan televisi yang tayang selama 24 jam penuh, berseluncur di sosial media dan sebagainya. Entah mengapa, semakin malam dirasakan semakin seru. Padahal kata bang Haji Rhoma Irama, begadang tidak baik yaa hehe..

Mantengin instastory saban waktu. Tahu nggak, zaman sekarang bikin dan nonton instastory jauh lebih penting dari pada nonton tayangan televisi. Karena fitur Instagram yang satu itu memang lebih update. Kabar apapun bisa didapatkan di Instastory. 

Mulai dari gosip selebriti, info peluncuran produk, flashsale dan banyak lainnya. Makanya tidak heran, kaum milenial lebih memilih mantengin instastory sepanjang waktu.

Rajin scroling akun twitter, cari info trending. Padahal mesin pencari terbesar, Google sudah menyediakan Google Trends. Namun rupanya kaum milenial lebih menyukai scrolling twitter untuk melihat trending. 

Diperkirakan pengguna akun sosial media yang satu ini, Indonesia termasuk yang terbanyak. Tidak heran jumlah netizen (warganet) dari negara +62 ini menduduki posisi 2 tertinggi di dunia. Waw, luar biasa yaa sumbangsih warga Indonesia terhadap akun twitter.

Ngopi sudah menjadi lifestyle anak milenial. Ini berkaitan erat dengan semakin banyaknya gerai-gerai yang menyediakan kopi sebagai menu utama bersebaran di berbagai pelosok kota. 

Istilah ngopi-ngopi alias kongkow-kongkow bareng teman-teman sebaya atau rekan bisnis sangat umum dilakukan di coffeeshop, baik dengan standar internasional maupun kedai kopi tradisional, warkop  (warung kopi) misalnya.

Menghabiskan waktu di kedai kopi untuk urusan apapun, sudah menjadi gaya hidup kaum milenial. Hal ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Karena biasanya gerai kopi menyediakan ruangan yang adem, dilengkapi dengan wifi sebagai penambah daya tarik kunjungan konsumen. Sehingga ketika berlama-lama duduk menikmati kopi di coffeeshop menjadi tidak membosankan.

Mengerjakan tugas sekolah/kampus sukanya mepet deadline. Nah, kalau yang satu ini rasanya bukan perilaku milik anak milenial saja. Mengerjakan tugas mepet deadline dianggap kegiatan yang memicu adrenalin untuk ditaklukkan. Bukannya tidak well-prepare, namun waktunya anak milenial lebih banyak terpakai untuk mantengin instastory atau menonton youtube sampai larut malam. Agaknya ini bukan kebiasaan 'baik' untuk dicontoh oleh kalian anak generasi Z ya..

Menonton youtube bisa lupa waktu dan sampai larut malam. Sudah menjadi rahasia umum, kalau menonton youtube lebik asyik dilakukan pada malam hari. Sebab server masing-masing provider gadget konon katanya lebih cepat pada malam hari. Misalnya provider Indosat, biasanya memberikan jatah kuota khusus pada malam hari pada waktu Ramadhan. 

Dan ini rupanya menjadi daya tarik konsumen memanfaatkan kuota internet tersebut dengan menonton youtube. Tentunya setelah melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan.

Pada hari-hari biasa, menonton youtube sudah menjadi pilihan tayangan keluarga di rumah. Tayangan televisi zaman sekarang dianggap sudah sangat tidak mendidik anak bangsa lagi dengan banyaknya tayangan 'kurang mendidik' di layar kaca tersebut. 

Namun, sayangnya entah pengaruh kurangnya pengawasan orangtua, kegiatan menonton youtube bablas sampai larut malam. Sebenarnya hal ini pun kurang baik ya dilakukan. Begadang dan menonton sampai larut akan berpengaruh buruk bagi kesehatan. Pertimbangkan lagi ya..

Lebay/ berlebihan dalam berpikir sesuatu, tak jarang lebih di dramatisir. Istilah lebay atau berlebihan dalam berpikir tentang sesuatu hal dan menanggapi suatu hal banyak terjadi di kalangan milenial. 

Tak jarang bahkan di dramatisir supaya semakin menjadi-jadi. Supaya apa? Apalagi kalau bukan sensasi. Yaa, sensasi dan kontroversi sudah banyak menghiasi kehidupan orang milenial belakangan ini. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

Para pakar psikologi, menyebut keadaan ini dengan overthingking. Dalam tatanan bahasa Indonesia dikenal dengan istilah metaphora. Yaitu melebih-lebihkan dalam menanggapi sesuatu sehingga terasa luar biasa. 

Menurut saya, jika hal ini dipupuk terus hingga menjadi suatu budaya, maka orang yang terbiasa menggunakan penalaran dan logika bisa saja akan semakin terpinggirkan.

Sebenarnya tidak ada yang salah dalam perilaku diatas, bila masih dalam pengawasan orangtua, masyarakat dan pemerintah sendiri. Misalnya ketika saat ini orang beralih menonton youtube, konten-konten yang berisi indikasi pornografi dikunci oleh Kementrian Informasi. Dan kabar baiknya, ini sudah dilakukan oleh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun