Mohon tunggu...
NOVANDRI DWIPUTRA ANAYA
NOVANDRI DWIPUTRA ANAYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNPAR

Saya adalah manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Warga Negara yang Terampil Melalui Proses Pemanusiaan: Geladi Hominisasi UNPAR 2022

6 Oktober 2022   17:51 Diperbarui: 6 Oktober 2022   17:57 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut rumusan filsafat pendidikan Driyarkara, manusia perlu diarahkan melalui proses kesadaran dalam "memanusiakan manusia", Hominisasi adalah salah satu proses tersebut. Pada 1 Oktober, tepatnya pada Hari Kesaktian Pancasila, UNPAR melalui Lembaga Pengembangan Humaniora serta staf, dosen mata kuliah umum dan Mahasiswa UNPAR dari berbagai jurusan menyelenggarakan Geladi Hominisasi untuk membentuk warga negara yang terampil dalam menggunakan logika dan bahasa dalam menyampaikan gagasan.

Dalam kegiatan Geladi Hominisasi ini, pertama-tama mahasiswa diberikan tugas Pra Geladi Hominisasi. Dalam tugas tersebut, mahasiswa dimintai gagasan dengan menyimak Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" 3 Stanza dan memilih bagian syair yang paling menarik. Selain itu, mahasiswa juga dimintai gagasannya mengenai salah satu film dokumenter mengenai budaya, lingkungan atau ketahanan pangan. Saya sendiri memilih film dokumenter mengenai budaya kue tradisional yang berjudul "Sebungkus kisah tradisi yang kian terlupa". Tugas Pra Geladi Hominisasi dilakukan sebagai syarat untuk ikut melaksanakan Geladi Hominisasi.

Dalam kegiatan utama Geladi Hominisasi, mahasiswa akan dituntut untuk aktif dalam kegiatan tersebut. Untuk membangkitkan mahasiswa agar aktif, sebuah kuis bertema Hari Kebangkitan Pancasila, sejarah kue tradisional, budaya tato, dan lainnya. Setelah itu mahasiswa akan diberikan tugas "presentasi", dimana saya dan kelompok saya mendapatkan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Saya sendiri yang merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional dan teman -- teman kelompok saya dituntut untuk mengeksplorasi dan menganalisis tema tersebut sekalipun bukan merupakan bagian studi saya dan teman -- teman saya. Yang menjadi tantangan tambahan adalah waktu yang diberikan sangat sedikit juga waktu untuk melakukan "presentasi" hanya diberikan 4 menit saja. Tetapi dengan dinamika kelompok yang anggotanya dari berbagai jurusan mampu untuk membawakan tema mengenai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, sekalipun akhirnya kalah dalam pemilihan "presentasi" terbaik yang dinilai oleh staf dan dosen dan mahasiswa pada babak terakhir "presentasi".

Refleksi pengalaman mengikuti kegiatan Geladi Hominisasi mulai dari tugas Pra Geladi hingga kegiatan utama, bahwa saya sebagai mahasiswa harus dapat berperan aktif mulai dari dinamika kelompok hingga bisa menyampaikan isi pikiran dan gagasan. Saya dituntut untuk berpikir secara logis dan kritis dalam berbagai tekanan dengan menyampaikan isi pikiran menggunakan logika dan bahasa yang baik. Melalui Geladi Hominisasi juga, saya dituntut kritis terhadap semua isu -- isu diluar studi saya sendiri. Kemampuan berlogika dan berbahasa akan diasah agar saya dapat mengajarkan dengan baik generasi muda selanjutnya. Selain itu kemampuan menggunakan logika dan bahasa juga digunakan untuk memajukan negara Republik Indonesia, sehingga saya dapat memperjuangkan hak -- hak saya sendiri sebagai warga negara.

Melalui Geladi Hominisasi, saya mampu berpikir lebih kritits dan terbuka terhadap semua isu. Saya juga dapat menyampaikan isi pikiran saya dan serta meningkatkan keberanian diri dalam berbicara di depan umum. Dalam studi Hubungan Internasional, mahasiswa akan dituntut untuk berpikir layaknya seorang diplomat. Seorang diplomat harus terbuka dan kritis terhadap semua isu, dapat memberikan argumen terhadap lawan bicaranya, mampu memberikan isi gagasannya yang sesuai dengan negara yang diwakilinya, dan menyampaikannya di depan banyak orang. Jika saya dapat terbuka dan kritis terhadap semua isu, dapat memberikan argumen terhadap lawan bicaranya, mampu memberikan isi gagasannya yang sesuai dengan negara yang diwakilinya, lalu menyampaikannya di depan banyak orang maka saya layak untuk menjadi seorang diplomat. Tidak hanya sampai disini, mengembangkan kemampuan berpikir juga dapat melalui teori Hubungan Internasional. Jika saya dapat mempelajari dan menggunakan teori tersebut maka saya layak untuk menjadi warganegara Indonesia.

Nama               : Novandri Dwiputra Anaya

NPM               : 6091901061

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun