Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kapten Muslihat, Sosok Muda yang Rela Berjuang Hingga Gugur

5 Agustus 2023   08:51 Diperbarui: 5 Agustus 2023   08:55 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Kapten Muslimat | Istimewa via detik.com

Setiap hari saya melewati jalan Kapten Muslihat di kota Bogor. Jalan yang tergolong ramai dan seringkali macet. Dijalan ini angkot berebut penumpang, biasanya menunggu didepan Alun alun Kota Bogor dan disekitaran stasiun Bogor.

Dijalan Kapten Muslihat terdapat kantor pemerintah , Gedung Bapeda Kota Bogor, Perpustakaan Kota Bogor, Kantor Polresta ,  Sekolah Katolik , Bank Mandiri, Bank BJB ,  Stasiun Bogor, Pusat perbelanjaan. Jalan Kapten Muslihat juga dilewati rel kereta dari stasiun bogor ke stasiun Paledang.

Saat ini sedang dalam proses pembangunan sky bridge yang menghubungkan stasiun Bogor dan stasiun Paledang. Bila telah selesai  akan semakin memudahkan penumpang yang akan berpindah stasiun dan melanjutkan ke arah Sukabumi.

Pembagunan sky bridge salah satu Upaya untuk mengurangi kemacetan saat kereta dari stasiun bogor melintas menuju stasiun Paledang. Keberadaan dua stasiun ini unik karena hanya berjarak kurang 200 meter.

Bila terus mengarah ke gunung batu tepat di pertigaan antara jalan Kapten Muslihat, Jalan Veteran  dan Jalan Merdeka  setelah jembatan merah bila dari arah Taman topi akan dijumpai patung  Kapten Muslihat sedang menunjuk mengobarkan semangat.


Patung ini berbahan dasar tembaga. Awalnya patung Kapten Muslihat berada di area taman topi, namun sejak Taman Topi dialih fungsikan menjadi alun alun kota bogor dan kondisi patung sebelumnya yang berbahan dasar semen yang termakan usia. Karena alasan rapuh dan akan dipindahkan. Patung Kapten Muslihat dibuat baru dengan bahan yang jauh lebih kuat.

Digambarkan di patung itu Kapten Muslihat mengenakan seragam TKR lengkap. Sebilah pedang samurai tergantung dengan sepucuk pistol dalam sarungnya.

Di jalan Kapten Muslihat  inilah pertempuran heroik terjadi di akhir Desember 1945, Pertempuran antara pasukan sekutu melawan  pejuang Indonesia. Dan dijalan ini pula Kapten Muslihat tertembak dan akhirnya gugur.

Kapten Muslimat | Sumber : Wikipedia commons
Kapten Muslimat | Sumber : Wikipedia commons

Nama lengkap Kapten Muslihat adalah Tubagus Muslihat anak dari seorang kepala sekolah rakyat  asal Pandeglang Banten bernama Tubagus Djahanuddin.

Muslihat mengikuti pendidikan militer di jaman Jepang melalui Pembela Tanah Air (PETA) , Pendidikan keras dari  pelatih Jepang membuat Muslihat menjadi tentara yang tangguh. Pendidikan PETA diselesaikan Muslihat sebelum Jepang kalah perah.

Pangkat Shodanco diperoleh Muslihat dengan begitu ia berhak menjadi komandan peleton. Posisi perwira di zaman jepang Ketika itu.

Sebelum menjadi tentara, Muslihat pernah bertugas di Balai Penelitian Kehutanan lalu berhenti dan menjadi   juru rawat dirumah sakit Kedung Halang Bogor namun hanya bertahan 3 bulan sebelum pindah kembali ke  balai penelitian kehutanan di Gunung Batu Kota Bogor.

Angin kemerdekaan berhembus, 17 Agustus 1945 Indonesia resmi menyatakan kemerdekaan. Jepang takluk dalam perang dunia 2, namun bala tentaranya tak begitu saja mau menyerahkan tangsi militrernya. Pertempuran pecah.

Pertempuran sengit terjadi dalam Upaya merebut senjata dan fasilitas militer Jepang, Termasuk Muslihat besama pejuang lainnya merebut fasilitas militer Jepang. Karena perannya yang besar dan latar belakang Pendidikan militer yang dimilikinya Muslihat  diangkat menjadi komandan kompi IV Batalion II Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat Kapten yang menginduk pada Divisi Siliwangi di Bandung.

Gugur Secara Patriotik  pada Usia 19 Tahun

Kapten Muslihat seorang pejuang yang berani. Darah mudanya gampang sekali meluap melihat kepongahan tentara sekutu.

Setelah Jakarta dikuasai sejak 16 September, pergerakan pasukan sekutu yang diboncengi pihak Belanda terus bergerak ke arah Selatan. Pertempuran Kerawang-Bekasi lalu terus merembet hingga Bogor, Sukabumi dan juga ke arah Bandung.

Pasukan sekutu sangat berkepentingan mengambil alih Istana Bogor yang dikuasai pejuang Indonesia. Pertempuran terjadi, karena kalah perlengkapan militer pejuang Indonesia di pukul mundur. Bogor jatuh ketangan sekutu.

Namun hal itu tak menyurutkan nyali pejuang Indonesia, selama bulan Desember 1945 rakyat Bogor bersama para pejuang bersatu padu menyerang seluruh kedudukan sekutu. Pertempuran terjadi dimana mana.

Kapten Muslihat dan pasukannya menyerang sebuah kantor polisi yang dikuasai sekutu. Pertempuran berjalan alot. Kedua belah pihak saling serang. Korban berjatuhan dikeduabelah pihak.

Kapten Muslihat dengan gagah berani meladeni pertempuran jarak dekat. Ia terus menantang pasukan sekutu dengan berdiri menembaki tentara sekutu.

Tindakan Kapten Muslihat segera saja membangkitkan moral pasukannya. Keberanian komandannya itu memang membuat peta pertempuran semakin panas.

Tentara sekutu melihat Kapten Muslihat berdiri tanpa perlindungan, sebuah kesempatan bagi tentara sekutu untuk melepaskan tembakan ke arah kapten Muslihat.

Peluru berhamburan mengarah ke tubuh Kapten Muslihat.Satu peluru tepat mengenai perut Kapten Muslihat. Namun tak mempengaruhi Kapten Muslihat. Ia tetap menembaki tentara sekutu.

Hal itu membuat pasukan sekutu penasaran, serbuan kembali mengarah ke Kapten Muslihat. Moncong senjata terus menyalak hingga Kapten yang masih remaja itu jatuh tersungkur.

Darah segar menyembur hingga seragam putih yang dikenakan Kapten Muslihat berubah merah. Beberapa anak buah Kapten Muslihat segera membawa komandannya yang terluka parah.

Kapten Muslihat akhirnya gugur setelah tiga hari dirawat dirumahnya di Jalan Panaragan Kidul. Kematian Kapten Muslihat awalnya dirahasikan terutama dari tentara sekutu. Hal ini dilakukan agar sekutu tidak besar kepala, karena Kapten Muslihat adalah orang yang ditakuti pasukan sekutu.

Kapten Muslihat meninggalkan istri bernama Kartinah yang sedang mengandung. Pesan kepada istrinya, agar nama anaknya diberikan nama : Tubagus Merdeka.

Kelak anaknya Tubagus  Merdeka berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan memilih hidup sederhana sama seperti sang ayah yang rela berjuang dengan kesederhanaan.

Kliping Koran Kapten Muslihat | sumber detik.com
Kliping Koran Kapten Muslihat | sumber detik.com

Pelajaran dari Kapten Muslihat

Muda, gagah dan berani hal yang tergambar dari sosok kapten muslihat. Usia boleh muda namun semangatnya membela tanah airnya yang baru Merdeka tak pernah padam.

Berikut hal yang bisa dipetik dari perjuanagn Kapten Muslihat.

Pertama, Keberanian yang dimiliki Kapten Muslihat luar biasa. Ia tak ragu untuk melawan penjajah yang datang yang akan merampas kemerdekaan yang baru diproklamirkan.

Kapten Muslihat berani berjuang dengan taruhan nyawa, padahal sang istri sedang hamil. Ia tak takut kehilangan nyawa demi sesuatu yang dipercainya. Hal yang malah membuat takut pihak pasukan sekutu

Kedua,Kepemimpinan ketika ia baru berusia 19 tahun. Kapten harus memimpin pasukannya yang terdiri dari berbagai usia yang kebanyakan jauh lebih tua darinya.

Kemampuan memimpin disaat usia muda menandakan kedewasaan dalam mengambil keputusan dan mengatur hubungan dengan anak buahnya.

Ketiga, Kesederhanan dalam hidup sehari hari. Walau lahir dari keturunan darah biru. Keturunan keluarga sultan Banten Kapten Muslihat adalah anak muda yang sedehana, menghormati orang tua dan sayang kepada orang yang lebih muda usianya.

Kesederhanaan hidup didapat Kapten Muslihat dari sang ayah dan menular kepada anak semata wayangnya yang tak pernah bertemu dengan Kapten Muslihat.

Anak zaman now perlu mengenal para sosok pehalwannya, keteladanan yang dimiliki para pejuang kemerdekaan yang telah mengorbankan nyawa. Jangan sekali kali melupakan Sejarah.

Salam Bahagia...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun