Gertakan-gertakan secara halus yang dilancarkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam beberapa hari terakhir ini, cukup banyak menyita perhatian publik.
Setelah beberapa waktu lalu ia menggulirkan isu akan membuat poros baru, kali ini ia kembali melancarkan manuver. Yang lagi-lagi akibat menuvernya tersebut akan melahirkan persepsi liar di tengah masyarakat.
Sederhana memang. Hanya baju. Namun, corak dari baju yang dikenakan Cak Imin itulah yang akan melahirkan seribu tanda tanya dalam benak masyarakat. Apalagi dilengkapi dengan pertanyaan, "Kayak baju siapa hayo?".
Tapi ya sudahlah. Semua gebrakan yang dilakukan Cak Imin itu sangatlah wajar. Itu semua hanyalah gertakan, mengingat usahanya yang selama ini ia perjuangkan untuk menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang tak kunjung membuahkan hasil. Padahal, Agustus mendatang, pendaftaran Capres-Cawapres sudah mulai dibuka. Maka, sekali lagi, sangatlah wajar bila ia begitu menggebu-gebu dan sangat agresif.
Masalahnya, dia itu banyak masalahnya. Bahkan, di internalnya sendiri masih banyak masalah. Hanya saja masalah tersebut tidak seheboh Hanura kemarin.
Berdasarkan sumber yang saya dapatkan, sebenarnya masalah internal PKB ini sudah lama terjadi. Tepatnya, pasca Marwan Jafar dilengserkan dari kursi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Andaikan Marwan didepak oleh Presiden Jokowi sendiri karena kinerjanya kurang maksimal, misalnya, ini tidak akan menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah, karena reshuflle itu terjadi, karena, katanya, atas permintaan Cak Imin sendiri.